kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BNI Syariah upayakan efisiensi untuk tekan biaya operasional


Jumat, 09 Februari 2018 / 14:59 WIB
BNI Syariah upayakan efisiensi untuk tekan biaya operasional
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah Bank BNI Syariah


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) terus berupaya untuk menekan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) ke level optimum agar lebih efisien.

Tercatat, rasio BOPO BNI Syariah trennya naik per Desember 2017 sebesar 88,37%, dari kuartal III-2017 sebesar 87,62%.

Dhias Widhiyati, Direktur Bisnis BNI Syariah mengatakan, di akhir tahun 2017 terjadi kenaikan BOPO karena ada biaya yang disediakan untuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) agar bank dapat lebih menjaga risiko pembiayaan yang akan timbul.

Kendati demikian rasio BOPO BNI Syariah tercatat masih ada di bawah rasio BOPO industri syariah per November 2017 sebesar 94,05%.

“Target BOPO BNI Syariah di tahun 2018 insya Allah dapat ditekan di level sekitar 85%,” jelas Dhias kepada Kontan.co.id, Jumat (9/2).

Dhias menjelaskan, adapun strategi yang diterapkan BNI Syariah agar dapat terus menekan BOPO di tahun 2018 yakni dengan perbaikan dan pengendalian kualitas aset (pembiayaan) sehingga bisa menghemat CKPN

Ditambah lagi dengan penggunaan belanja operasional atau operational expenditure (Opex) secara lebih terkontrol dan efisien antara lain dengan optimalisasi kegiatan promosi melalui media digital, online atau social media yang lebih efisien.

Kemudian dari sisi pendapatan, pihaknya akan meningkatkan pendapatan atau revenue dengan melakukan ekspansi secara up-front loading dan peningkatan komisi atau fee base income serta optimalisasi pendapatan melalui remedial dan recovery.

Menurut Dhias, BOPO yang tinggi di perbankan syariah dibanding perbankan konvensional juga disebabkan antara lain karena economic of scale industri yang masih kecil dan dalam tahap development jadi wajar saja biaya operasionalnya akan lebih tinggi.

Harapannya, dengan strategi yang akan dijalankan ini perbankan syariah dapat lebih efisien, sejalan dengan ekspansi bisnis yang akan semakin luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×