kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

BNI tempati urutan ke-4 bank pemilik aset terbesar


Rabu, 04 November 2015 / 14:21 WIB
BNI tempati urutan ke-4 bank pemilik aset terbesar


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Kinerja perbankan hingga kuartal III-2015 masih melambat seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional. Namun di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi ini, bank kelas kakap ternyata masih bisa memupuk pertumbuhan aset.

Bank BUMN pun masih memperlihatkan tajinya. Bank Mandiri menempati urutan pertama untuk pengumpulan aset konsolidasi perbankan nasional. Per September 2015, bank dengan kode emiten BMRI ini mencatatkan pertumbuhan aset 13,48% menjadi Rp 905,76 triliun dibanding triwulan III-2014 yang sebesar Rp 798,16 triliun.

Sementara itu, bank spesialis penyalur kredit mikro yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI) menduduki peringkat ke-dua sebagai bank pemilik aset terbesar dengan jumlah mencapai Rp 802,30 triliun per September 2015. Angka ini tumbuh 13,75% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 705,29 triliun.

Bank Central Asia (BCA) menjadi bank swasta yang menduduki peringkat ketiga pemilik aset terbesar. Bank dengan kode emiten BBCA ini berhasil membukukan kenaikan aset 8,79% sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2015 menjadi Rp 584,44 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 537,21 triliun.

Sementara Bank Negara Indonesia (BNI) menjadi bank pemilik aset terbesar keempat dengan total aset sebesar Rp 456,46 triliun secara konsolidasi per September 2015. Angka ini tumbuh 11,86% dibanding akhir September 2014 yang sebesar Rp 408,05 triliun.

Direktur Keuangan BNI Rico Rizal Budidarmo menuturkan, pertumbuhan aset milik BNI ditopang oleh pertumbuhan di sisi liabilitas sehingga tercapai keseimbangan.

Liabilitas sebagai source of fund utamanya berasal dari dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan. Per September 2015, DPK milik bank berlogo 46 ini naik sebesar Rp 34 triliun atau setara dengan 13,3% secara tahunan dari Rp 308,33 triliun per akhir September 2014 menjadi Rp 349,44 triliun pada akhir kuartal III-2015.

Dimana, komposisi dana murah atau current account and saving account (CASA) masih dipertahankan di level 60,9% terhadap total DPK. Rico Rizal melanjutkan, pos kenaikan aset terbesar berada di pinjaman atau kredit yang disalurkan perseroan.

Per September 2015, BNI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 307,12 triliun. Angka ini tumbuh 14,6% atau setara dengan Rp 37 triliun dibandingkan penyaluran kredit pada September 2014 yang senilai Rp 267,94 triliun.

Pertumbuhan kredit terbesar di industri manufaktur tumbuh 17,7 triliun atau sekitar 37%. Namun, kata Rico Rizal, jika dari besaran persentase pertumbuhan didominasi oleh kredit konstruksi yang tumbuh 41% atau sekitar Rp 3,9 triliun.

"Pertumbuhan DPK bank only Rp 37 triliun dan secara konsolidasi mencapai Rp 41 triliun. Sampai akhir tahun kami harapkan aset dapat tumbuh 12% sampai dengan 15%," jelas Rico Rizal, Rabu (4/11).

Bank yang menduduki posisi kelima kepemilikan aset terbesar adalah Bank CIMB Niaga, dengan raihan aset sebesar Rp 244,28 triliun. Angka ini tumbuh 7,27% dibanding periode September 2014 yang senilai Rp 227,73 triliun. Bank Danamon menjadi bank dengan kepemilikan aset terbesar keenam.

Aset yang dikumpulkan oleh bank dengan kode emiten BDMN ini mencapai Rp 195,01 triliun atau tumbuh 0,33% dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp 194,37 triliun.

Bank Permata menjadi bank ketujuh dengan perolehan aset sebesar Rp 194,49 triliun atau tumbuh 4,92% dari posisi akhir September 2014 yang senilai Rp 185,37 triliun. Posisi kedelapan ditempati oleh Bank Panin dengan perolehan aset mencapai Rp 182,23 triliun. Angka ini tumbuh 5,55% dibanding periode akhir triwulan III-2014 yang senilai Rp 172,65 triliun.

Bank Tabungan Negara (BTN) merupakan bank yang membukukan pertumbuhan aset paling tinggi mencapai 16,58% menjadi Rp 166,04 triliun per 30 September 2015 dibanding 30 September 2014 yang sebesar Rp 142,43 triliun. Bank Maybank Indonesia menempati urutan buncit sebagai 10 bank pemilik aset terbesar di Indonesia.

Bank yang baru bersalin nama ini berhasil membukukan pertumbuhan aset 6,61% menjadi Rp 153,92 triliun dari periode akhir kuartal III-2014 yang sebesar Rp 144,38 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×