Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, telah terjadi pergeseran penyumbang premi terbesar di industri asuransi jiwa dari unitlink menjadi produk endowment atau dwiguna.
Mengenai hal itu, PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia juga mengalami kondisi serupa dengan industri.
Baca Juga: Asuransi Tokio Marine Catatkan Kinerja Positif pada Kanal Digital
Head of Product Development & Marketing Division Tokio Marine Life Alexander Mahendrawan mengatakan, produk unitlink yang sebelumnya menjadi penyumbang premi utama bergeser ke produk endowment dengan pertumbuhan yang signifikan.
"Hal itu mencerminkan preferensi nasabah untuk mendapatkan solusi perlindungan sekaligus perencanaan keuangan jangka panjang, seperti dana pendidikan dan tabungan pensiun, melalui produk tradisional (non unitlink) dengan manfaat pasti," ucapnya kepada Kontan.co.id, Senin (25/11).
Selain itu, Alexander menerangkan pergeseran itu juga dipengaruhi oleh fitur produk tradisional, seperti endowment, yang lebih sederhana dan mudah dipahami nasabah.
Baca Juga: Tokio Marine Indonesia Telah Bayar Klaim Kecelakaan Rp 171 Miliar per Oktober
Lebih lanjut, Alexander mengatakan, pendapatan premi Tokio Marine Life dari produk endowment per September 2024 tercatat menunjukkan pertumbuhan lebih dari 12%, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dia menyebut produk endowment memberikan kontribusi hampir 15% terhadap pendapatan premi baru perusahaan per September 2024.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Tokio Marine Life mencatatkan pendapatan premi hingga September 2024 sebesar Rp 534,51 miliar.
Sementara itu, Alexander menyampaikan produk asuransi jiwa dwiguna menawarkan kombinasi perlindungan jiwa dan nilai tunai yang terjamin, dengan fitur utama berupa pengembalian premi.
Baca Juga: Asuransi Tokio Marine Bersama PNM Dorong Perlindungan Keuangan Bagi Pelaku UMKM
Dia bilang fitur itu memberikan kepastian finansial karena nasabah tidak hanya mendapatkan perlindungan, tetapi juga pengembalian premi di akhir masa polis. Hal itu menjadikan produk endowment sebagai solusi perlindungan sekaligus tabungan jangka panjang.
Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, Alexander mengatakan produk dwiguna memberikan rasa aman karena premi yang dibayarkan tidak hangus. Dana akan kembali dalam bentuk manfaat tunai atau akumulasi nilai tunai.
"Dengan demikian, cocok untuk berbagai kebutuhan nasabah, seperti pendidikan, pensiun, atau persiapan finansial lainnya," tuturnya.
Baca Juga: Tingkatkan Layanan, Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) Luncurkan Aplikasi e-Cargo
Keunggulan lain dari produk endowment, yakni nasabah bisa lebih memahami saat dijelaskan oleh tenaga pemasar. Alexander menjelaskan fitur yang sederhana meminimalkan risiko ketidaktepatan informasi, membuat produk itu lebih transparan dan mudah diterima dibandingkan dengan produk yang dikaitkan dengan investasi atau unitlink.
Sebagai informasi, OJK menyampaikan, produk endowment atau dwiguna menggeser produk unitlink sebagai penyumbang pendapatan premi di asuransi jiwa per September 2024.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (PPDP) OJK Ogi Prastomiyono menerangkan per September 2024, produk endowment mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp 41,66 triliun.
"Porsinya 30,72% dari total pendapatan premi," ucapnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Selasa (5/11).
Ogi menyampaikan produk unitlink mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp 37,21 triliun. Nilai itu memakan porsi sebesar 27,43% dari total pendapatan premi.
Selanjutnya: Payday Promo Pizza Hut x BCA 25-27 November 2024, Beli 2 Pizza Hemat 40%
Menarik Dibaca: Payday Promo Pizza Hut x BCA 25-27 November 2024, Beli 2 Pizza Hemat 40%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News