Reporter: Christine Novita Nababan |
JAKARTA. Bank Nusantara Parahyangan (BNP) akan menerbitkan saham baru alias rights issue senilai Rp 300 miliar. Manajemen BNP berencana meluncurkan aksi tersebut paling lambat kuartal kedua tahun ini.
Budi T Halim, Direktur Bisnis BNP, mengungkapkan dana hasil rights issue akan meningkatkan modal, dari posisi saat ini di kisaran Rp 600 miliar – Rp 700 miliar menjadi Rp 1 triliun.
"Ini sekaligus membawa BNP naik ke buku 2," ujarnya, saat ditemui KONTAN. Artinya, BNP akan masuk Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 2, yakni bank dengan modal antara Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun.
Selain meningkatkan strata BUKU, bank yang berkantor pusat di Bandung, Jawa Barat ini juga berniat mengerek rasio permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) dari posisi tahun lalu 12% menjadi 17% - 18%. Ini dengan asumsi tambahan modal sebesar
Rp 300 miliar.
Akhir tahun lalu, BNP memprediksi, penyaluran kredit mencapai Rp 5,8 triliun – Rp 6 triliun, naik sekitar 22% ketimbang tahun sebelumnya. Sedangkan target kredit tahun ini tumbuh 25%. Kenaikan serupa juga diharapkan di dana pihak ketiga (DPK) bank. Per akhir 2012, DPK diperkirakan mencapai Rp 7 triliun.
Selama ini, penyaluran kredit BNP didominasi segmen ritel atau usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Porsinya antara 50% - 60%. Sisanya mengalir ke komersial dan sebagian kecil lagi ke korporasi.
Untuk menopang pertumbuhan tahun ini, BNP akan menambah jaringan baru. Totalnya, 20 kantor yang berstatus kantor cabang utama dan kantor cabang pembantu. "Untuk kantor cabang utama, perusahaan menyiapkan biaya investasi Rp 1,5 miliar per unit," terang Bonny Wahyudi, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis BNP.
Jaringan baru tersebut akan disebar di kota-kota besar, antara lain Kalimantan, Makasar, Palembang, dan Medan. Hingga kini, BNP masih berkutat di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Bonny menambahkan, pihaknya juga berencana meluncurkan internet banking. Rencana ini sempat tertunda tahun lalu dan sudah dimasukkan kembali dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2013.
BNP melantai di bursa pada 15 September 2000. Tahun 2007 terjadi peralihan pemegang saham pengendali. Kini pemegang saham mayoritas adalah ACOM CO. ltd, asal Jepang (60,31%). Pemilik lainnya The Bank Of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd sebesar 15%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News