Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Beberapa Bank Pembangunan Daerah (BPD) mulai menggenjot digital banking. Hal ini untuk meningkatkan kinerja dan sebagai antisipasi mulai banyak munculnya fintech (perusahaan teknologi keuangan).
Ferdian Satyagraha, Sekretaris Perusahaan Bank Jatim menjelaskan mulai tahun ini mengembangkan digital bangking. Bank Jatim akan meluncurkan produk baru yaitu akun virtual untuk pembayaran tiket dan tagihan.
“Selain itu pada Mei tahun ini kami akan menggandeng perusahaan e-commerce dan perusahaan stratup untuk meningkatkan pendapatan biaya atau fee based income,” ujar Ferdian kepada KONTAN, Jumat, (7/4).
Eddie Rizliyanto , Direktur Utama Bank BPD Sumatra Utara (Bank Sumut) mengatakan pada tahun ini bank sedang menjajaki kemungkinan kerjasama dengan fintech lain. “Hal ini untuk melengkapi fintech yang sudah kami gandeng dibidang transaksi pembayaran dan transfer,” ujar Eddie kepada KONTAN.
Muhammad Syachroni, Direktur Bisnis Bank Lampung mengaku akan meningkatkan digital banking dengan beberapa program seperti transaksi ATM dan billing sistem untuk transaksi pupuk bersubsidi. “Dengan pengembangan digital banking akan memberikan kontribusi pada fee based income,” uujar Syachroni.
Fahmi Bagus Mahesa, Direktur Bisnis I Bank Banten mengaku akan fokus ke digital banking setelah masuk ke BUKU II pada tahun ini. Saat ini Bank Banten akan mengembangan fee based dari layanan pemda dan pembayaran pajak.
“Untuk fintech kami akan kembangkan aplikasi permohonan kredit ASN berbasis web yang akan mempercepat proses bisnis konsumer,” ujar Fahmi.
Sebagai gambaran, pendapatan non bunga BPD tercatat masih tercatat relatif kecil. Sampai Januari 2017 pendapatan non bunga BPD baru Rp 560 miliar atau 8% dari total pendapatan bunga BPD sebesar Rp 6,5 triilun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News