kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BPJamsostek: Hingga Juni 2020, penyaluran MLT capai Rp 1,08 triliun


Rabu, 08 Juli 2020 / 20:14 WIB
BPJamsostek: Hingga Juni 2020, penyaluran MLT capai Rp 1,08 triliun
ILUSTRASI. Peserta BPJAMSOSTEK saat menggunakan Pelayanan Tanpa Kontak Fisik (LAPAK ASIK) di Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Depok, Jawa Barat, Kamis (25/6/2020). Peninjauan dilakukan untuk memastikan pelayanan BPJAMSOSTEK tetap berjalan ditengah pandemi covid-19 dan meng


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJamsostek) mengatakan, realisasi penyaluran  manfaat layanan tambahan (MLT) hingga Juni 2020 sudah mencapai Rp 1,08 triliun.

"Hingga saat ini kami sudah menyalurkan sebanyak  Rp 1,08 triliun untuk pembangunan rumah sebanyak 5.736 rumah yang sudah dibangun dengan dibiayai MLT," ujar Direktur Utama BPJamsostek Agus Susanto dalam rapat dengar pendapat dengan  Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Komisi IX, Rabu (8/7).

Bila dirinci, penyaluran MLT ini digunakan untuk kredit kepemilikan rumah (KPR) subsidi sebesar Rp 17,92 miliar atau 166 unit, untuk KPR non subsidi sebesar Rp 1,06 triliun atau 5.381 unit, serta untuk pinjaman renovasi perumahan sebesar Rp 8,97 miliar atau untuk 189 unit rumah.

Baca Juga: Menaker: Aturan relaksasi pembayaran iuran Jamsostek menunggu teken Jokowi

Agus menerangkan, penyaluran MLT ini memang masih menghadapi berbagai hambatan. Berbagai hambatan mulai dari sisi BP Jamsostek di mana harus terdapat imbal hasil yang optimal untuk peserta BPJamsostek, dimana harus di atas rata-rata tingkat suku bunga deposito bank pemerintah.

Selanjutnya dari sisi bank, di mana margin keuntungan masih dianggap kurang bagi perbankan karena untuk margin MLT lebih rendah dari margin FLPP.

"Jadi bank untuk menyalurkan, dia bisa dapat sumber dana dari FLPP atau dari BPJamsostek melalui skema MLT.  Ternyata bank itu lebih menguntungkan kalau dia pakai dananya dari FLPP. Sehingga bank rasanya ada keengganan untuk menyalurkan MLT itu dari sumber dana BPJamsostek sehingga belum maksimal," terang Agus.

Tak hanya itu, ada juga hambatan dari sisi peserta terkait dengan kemampuan daya beli pekerja, tidak bankable, kurangnya dukungan/rekomendasi dari perusahaan dalam pengambilan MLT, serta kurangnya sosialisasi.

Baca Juga: Sudah siap, aturan pemangkasan iuran BP Jamsostek segera dirilis

Dan dari sisi developer adalah harga lahan yang semakin mahal dan lokasi kurang strategis serta persyaratan dalam pengajuan kredit konstruksi cukup sulit dipenuhi.

Agus mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penyaluran MLT upaya yang dilakukan BPJamsostek adalah memperluas kerja sama dengan BPD dalam rangka penyaluran MLT perumahan pekerja, menerapkan sistem kuota dalam rangka penyaluran MLT kepada peserta BPJamsostek serta menurunkan rate funding dengan tetap menjaga hasil yang optimal untuk peserta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×