Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Berubah bentuk dari perusahaan menjadi badan nirlaba, BPJS Ketenagakerjaan tak ingin kinerjanya kedodoran. Karena itu, perbaikan kualitas sumber daya manusia menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan kualitas keseluruhan.
BPJS melakukan berbagai program pengembangan kompetensi yang sejatinya sudah dimulai sejak awal 2011. Pengembangan kompetensi tersebut terdiri dari peningkatan pengetahuan teknis para karyawan yang dapat mendukung layanan BPJS Ketenagakerjaan. Tak ketinggalan, level eksekutif dan pimpinan juga akan mengikuti program yang sesuai.
"Peningkatan SDM dan layanan akan meningkatkan kualitas BPJS," kata Amir Yusuf, Direktur Umum BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu, lembaga ini juga akan membangun pusat pelatihan atau learning center.
Untuk rencana ini, BPJS Ketenagakerjaan sedang menggelar tender yang diikuti oleh tujung perusahaan. "Tanah seluas 6.000 meter di Bogor siap dibangun. Targetnya April-Mei tahun ini paling lambat groundbreaking," kata Amir.
Dia menambahkan, BPJS Ketenagakerjaan juga akan menambah agen perubahan dari jumlah saat ini 750 agen perubahan. Agen-agen ini bertugas memotivasi, memberikan dorongan, dan inisiatif dalam bekerja bagi karyawan lainnya.
BPJS Ketenagakerjaan juga akan merekrut lulusan terbaik dari beberapa universitas dalam negeri untuk ditempatkan nantinya di cabang-cabang seluruh Indonesia. Program yang disebut "BPJS Ketenagakerjaan Goes to Campus".
Menurut Amir, semua program yang sudah disusun saat ini untuk meningkatkan kualitas SDM setara perusahaan kelas dunia atau world class company. Untuk catatan saja, BPJS Ketenagakerjaan hingga saat ini sudah mempunyai 3.200 orang karyawan tetap dan 600 orang calon karyawan di seluruh cabang di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News