Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
BANDUNG. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan memutar otak mencari cara untuk mempermudah akses masyarakat memperoleh jaminan sosial. Saat ini, penyelenggara jaminan sosial tersebut mengaku belum menemukan formula agar seluruh tenaga kerja terlindungi.
Junaedi, Direktur Kepesertaan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan mengungkapkan, kantor-kantor jaringannya selalu dipenuhi tenaga kerja untuk mendaftar kepesertaan. “Padahal, kami ingin, nanti ada kerja sama dengan bank atau kantor wilayah pemerintah untuk kepesertaan sehingga kantor layanan kami hanya dipenuhi tenaga kerja yang mengajukan klaim,” ujarnya ditemui kONTAN, Jumat (21/2).
Karenanya, lanjut dia, pihaknya tengah menjalin berbagai kerja sama dengan pihak terkait, termasuk membangun sistem. Ke depan, bakal ada pendaftaran secara online untuk seluruh tenaga kerja, formal maupun informal. Saat ini, situs perusahaan baru menyediakan pendaftaran perusahaan peserta. Itu pun belum real time.
Junaedi menyebut, sejak sosialisasi jaminan sosial, tidak sedikit masyarakat yang melek terhadap manfaat perlindungan tenaga kerja. Sehingga, banyak orang berbondong-bondong mendaftarkan diri mereka ke kantor-kantor layanan. Sayangnya, kantor layanan BPJS Ketenagakerjaan masih terbatas, yakni baru 11 kantor wilayah, 121 kantor cabang dan 53 kantor cabang pembantu.
“Kami memikirkan implementasi kemudahan akses kepesertaan bisa berjalan kuartal pertama ini lewat mobil keliling, kios, sms dan website perusahaan, aplikasi ponsel pintar, termasuk aliansi dengan Pemerintah Daerah di tingkat Kabupaten/Kota,” terang Junaedi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News