Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Asnil Amri
BANDUNG. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mengincar 30 juta peserta baru hingga 2017 mendatang. Peserta baru yang diincar itu terdiri dari 20 juta tenaga kerja formal dan 10 juta tenaga kerja informal.
Target penambahan peserta itu terbilang muluk-muluk. Sebab, lembaga yang dulu bernama PT Jamsostek (Persero) ini hanya memiliki 12,1 juta peserta, setelah beroperasi selama 35 tahun.
Junaedi, Direktur Kepesertaan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan mengakui, target 30 juta peserta baru itu terbilang agresif.
Namun, pihaknya optimistis merealisasikan rencana perluasan kepesertaan. “Karena, penambahannya nanti akan dilakukan secara bertahap,” ujarnya ditemui KONTAN, Jumat (21/2).
Ia bilang, tahun ini pihaknya menargetkan bisa mendapatkan peserta sebanyak 5 juta tenaga kerja formal, 1 juta tenaga kerja informal.
Disusul setelah itu, sebanyak 5 juta tenaga kerja formal dan 2 juta tenaga kerja informal di 2015. Lalu, 5 juta tenaga kerja formal dan 3 juta tenaga kerja informal di 2016, sisanya di tahun berikutnya.
Selain itu, pihaknya juga tengah menyiapkan perluasan jaringan kantor. Selama ini, Jamsostek hanya beroperasi di 121 kantor cabang.
“Di BPJS Ketenagakerjaan, kami dibidik membuka 1.000 kantor pelayanan baru hingga akhir tahun nanti,” pungkasnya.
Asal tahu saja, BPJS Ketenagakerjaan mencatat merangkul 12,1 juta peserta dari Jamsostek. Padahal, potensinya dari tenaga kerja formal saja mencapai 23,6 juta dan tenaga kerja informal sebanyak 52,2 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News