kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPJS Ketenagakerjaan Terus Monitoring Portofolio Investasi Saham


Kamis, 24 Maret 2022 / 14:27 WIB
BPJS Ketenagakerjaan Terus Monitoring Portofolio Investasi Saham
ILUSTRASI. Nasabah melakukan pencairan dana Jaminan Hari Tua (JHT) di kantor BPJS Ketenagakerjaan cabang Sudirman, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Nasabah masih dapat mencairkan dana JHT meski belum menginjak usia 5 KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah banyak kasus gagal investasi pada perusahaan asuransi, penempatan investasi yang dilakukan pada BPJS Ketenagakerjaan pun menjadi salah satu hal yang perlu dicermati. Mengingat, dana yang mereka kelola milik para pekerja untuk masa tuanya.

Adapun, tahun lalu BPK sempat merekomendasikan beberapa saham untuk dilakukan menjual beberapa saham untuk dilakukan take profit atau cut loss. Beberapa saham tersebut, antara lain Salim Ivomas Pratama (SIMP), Karakatau Steel (KRAS), Garuda Indonesia (GIAA), Astra Agro Lestari (AALI), London Sumatera Indonesia (LSIP), dan Indo Tambangraya Megah (ITMG).

Jika melihat kinerja saham-saham tersebut setahun belakangan, mayoritas mengalami kenaikan. Misalnya, ITMG yang mengalami kenaikan harga sekitar 135% secara yoy dan AALI naik sekitar 17% yoy, disusul LSIP yang juga naik 5,56% yoy.

Sementara itu, dua saham yang direkomendasikan untuk dijual tersebut masih mengalami koreksi, yaitu KRAS dan GIAA. Harga saham KRAS masih turun 43% yoy dan GIAA turun 36,21%.

Baca Juga: Perluas Kanal Layanan, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng BNI Agen46

Pjs. Deputi Direktur Bidang Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Dian Agung Senoaji pun mengatakan bahwa saat ini pihaknya aktif menjual secara bertahap saham-saham yang menghasilkan capital gain dengan memperhatikan momentum pasar agar menghindari kerugian

Sementara itu, Dian juga menjelaskan bahwa saham yang masih dalam posisi unrealized loss, telah dilakukan monitoring secara komprehensif terhadap instrumen investasi tersebut dimana direkomendasikan oleh BPK untuk dilakukan cut loss. 

“Telah dilakukan one on one meeting dengan emiten terkait untuk mendapatkan gambaran rencana prospek pertumbuhan bisnis yang diharapkan akan mempengaruhi emiten tersebut ke depan, serta akan terus melakukan monitoring secara berkala,” ujarnya kepada KONTAN, Kamis (24/3).

Sekadar informasi, alokasi investasi BP Jamsostek untuk portofolio saham hanya sekitar 11% di 2021. Adapun, alokasi tersebut mengalami pengurangan dari tahun sebelumnya sebanyak 15,47%.

Baca Juga: Pemerintah Bayar Iuran JKP Pekerja Tahun 2022

Meskipun alokasinya berkurang, Dian mengungkapkan bahwa pihaknya tetap melakukan pembelian atau penambahan jumlah saham untuk tujuan averaging cost down dengan mempertimbangkan kinerja fundamental dan prospek emiten ke depan.

Selain itu, Dian juga bilang saat ini pihaknya juga menunggu regulasi yang mengatur mekanisme cut loss yang dalam pembahasan dan termasuk dalam Rancangan Undang- Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK). Harapannya, ketentuan yang diatur dalam RUU tersebut dapat mendukung pihaknya dalam mengelola dana untuk memberikan hasil yang optimal.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×