kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BRI Agro: Pasca rights issue, saham BRI di BRI Agro bakal terdelusi


Rabu, 26 Juni 2019 / 17:38 WIB
BRI Agro: Pasca rights issue, saham BRI di BRI Agro bakal terdelusi


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BRI Agroniaga Tbk (BRI Agro) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) memutuskan untuk menerbitkan saham baru (rights issue) melalui penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHETD) sebanyak-banyaknya 3 miliar saham.

Direktur Utama BRI Agro Agus Noorsanto mengatakan penambahan modal ini bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan bank sekaligus menopang kebutuhan ekspansi BRI Agro. 

Pihaknya mengatakan, total perolehan dana maksimal sebesar Rp 700 miliar. "Kami rencana eksekusi di September 2019," katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu (26/6).

Ia menambahkan, rencana penambahan modal ini juga bertujuan agar BRI Agro naik menjadi bank BUKU III dengan modal inti minimal sebesar Rp 5 triliun hingga di bawah Rp 30 triliun. 

Jika tak ada aral melintang, maka BRI Agro dipastikan bisa naik menjadi BUKU III di bulan Oktober 2019 dengan modal inti sekitar Rp 5,2 triliun hingga Rp 5,3 triliun.

Nah, dalam rights issue kali ini, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) selaku pemegang saham pengendali tidak akan menggunakan haknya. Hal ini bertujuan agar porsi kepemilikan saham BRI di BRI Agro menyusut. 

"BRI saat ini kepemilikan sahamnya 87%, dengan penerbitan 3 miliar saham baru, kalau BRI tidak ambil bisa berkurang 10% menjadi 77%-78%," jelasnya.

Hal ini memang sengaja dilakukan berdasarkan kesepakatan dengan pemegang saham. Langkah ini dilakukan agar porsi saham ritel atau publik BRI Agro di bursa menjadi lebih likuid.

Sebab, catatan BRI Agro saat ini rata-rata transaksi saham di bursa masih mini atau 1 juta saham saja per-hari. "Paling Rp 1 miliar saja, kami ingin lebih aktif. Sekaligus ini kesempatan untuk publik, karena BRI berencana tidak ambil (haknya)," katanya.

Nantinya, jika berjalan sesuai rencana maka porsi saham publik di BRI Agro akan bergerak dari 12,5% menjadi 22%.

Selain pembahasan mengenai PMHMETD, RUPSLB BRI Agro kali ini juga mengangkat jajaran pengurus BRI Agro yang baru. 
Adapun susunan Dewan Komisaris dan Direksi BRI Agro menjadi sebagai berikut :

Dewan Komisaris :
Ahdi Jumhari Luddin sebagai Komisaris Utama
Anna Maria Ciadarma sebagai Komisaris Independen
A.Y. Soepadmo* sebagai Komisaris Independen
I.B.K Suamba Manuaba* sebagai Komisaris

Dewan Direksi :
Agus Noorsanto sebagai Direktur Utama
Ebeneser Girang sebagai Direktur Pengendalian Risiko Kredit dan Pendanaan
Herry Prayudi sebagai Direktur Kepatuhan
Ernawan sebagai Direktur Operasional
Sigit Murtiyoso* sebagai Direktur Bisnis

*) efektif setelah mendapat persetujuan uji kemampuan dan kepatuhan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×