Reporter: Andri Indradie | Editor: Test Test
JAKARTA. Niat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk menggeber kredit kepada perusahaan-perusahaan berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berlanjut. Kemarin (23/6), BRI mengucurkan kredit senilai US$ 125 juta atau sekitar Rp 1,12 triliun untuk PT Pertamina.
Direktur Bisnis dan Kelembagaan BRI Asmawi Syam mengatakan, kredit tersebut merupakan bagian dari pinjaman sindikasi BRI bersama PT Bank Mandiri Tbk, PT BNI Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) senilai total US$ 400 juta. "Sesuai rencana, pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiayai belanja modal alias capital expenditure (capex) Pertamina tahun 2010," kata Asmawi, Rabu (23/6).
Pinjaman tersebut memiliki jangka waktu tiga tahun dengan tingkat bunga mengambang (floating). Dengan pinjaman ini, total kredit yang disalurkan BRI ke Pertamina telah mencapai Rp 7,4 triliun.
Asmawi bilang, pinjaman BRI kepada Pertamina tersebut terdiri dari berbagai fasilitas. Antara lain, pinjaman pembiayaan impor bahan bakar minyak (BBM) berupa Kredit Modal Kerja Impor (KMKI) dan kredit modal kerja.
Selain itu, BRI juga memberikan jasa perbankan lainnya kepada Pertamina. Misalnya, melayani pembelian BBM Pertamina melalui unit-unit kerja BRI yang tersebar di seluruh Indonesia. BRI juga memberikan layanan Cash Management System (CMS) dan Auto Collection System, yaitu layanan pembelian avtur Pertamina oleh maskapai-maskapai penerbangan melalui unit kerja BRI.
"Penandatanganan perjanjian pinjaman ini, mempertegas komitmen BRI dalam menunjang kebutuhan pembiayaan usaha Pertamina," ujarnya. Asmawi berharap, sinergi antar BUMN yang telah terbentuk sampai saat ini juga dapat berjalan dengan lebih baik.
Selain mengucurkan kredit ke Pertamina, BRI telah menyalurkan kredit ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) senilai Rp 1,2 triliun. "Bentuknya club deal, dengan tenor pinjaman sepuluh tahun," ujar Asmawi, akhir pekan lalu. Rencananya, akhir bulan ini BRI akan menandatangani kredit untuk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk senilai Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,5 triliun. Telkom akan menggunakan pinjaman ini untuk memenuhi sebagian kebutuhan belanja modalnya tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News