kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.886   61,00   0,38%
  • IDX 7.135   -26,24   -0,37%
  • KOMPAS100 1.093   -1,26   -0,12%
  • LQ45 868   -3,73   -0,43%
  • ISSI 216   0,03   0,01%
  • IDX30 444   -2,47   -0,55%
  • IDXHIDIV20 536   -3,73   -0,69%
  • IDX80 125   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 133   -2,22   -1,64%
  • IDXQ30 148   -1,02   -0,68%

BRI berikan pinjaman non cash loan US$ 200 juta ke Garuda Indonesia


Minggu, 07 Oktober 2018 / 11:44 WIB
BRI berikan pinjaman non cash loan US$ 200 juta ke Garuda Indonesia
ILUSTRASI. Kerjasama BRI Garuda Indonesia


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memberikan fasilitas pinjaman non cash loan (NCL) berupa fasilitas Standby Letter of Credit (SBLC) ke PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sebesar US$ 200 juta. Sumber dana ini menurut BRI berasal dari sumber rekening nostro di luar negeri.

Suprajarto, Direktur Utama BRI bilang pinjaman ini bisa digunakan Garuda untuk menggantikan dana perawatan pesawat. “Atau maintenance reserve (MR) kepada lessor pesawat,” kata Supra dalam keterangan resmi, Jumat (5/10).

Dengan demikian, Garuda dapat menarik dana maintenance reserve yang sudah ada di lessor untuk di bawa ke dalam negeri sehingga supply dollar dalam negeri makin bertambah.

Pinjaman standby letter of credit ini dilakukan juga fasilitas lindung nilai atau hedging melalui fasilitas forex line sebesar pinjaman yang diberikan US$ 200 juta.

Diharapkan upaya ini dapat memitigasi risiko terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang yang disebabkan kondisi shortage supply dollar.

Seperti diketahui kebutuhan Garuda yang masih didominasi dalam mata uang dollar. Adapun instrument untuk lindung nilai (hedging) yang digunakan antara lain seperti Value Today, Tom, Spot, dan Forward.

BRI dan Garuda berkomitmen untuk membantu perbaikan dan penguatan nilai tukar rupiah melalui peningkatan pemasukan devisa dalam kerja sama.

“Sinergi ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap supply dollar di dalam negeri untuk turut membantu pemerintah dalam menguatkan nilai tukar rupiah melalui pemasukan devisa,” tutup Suprajarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×