kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.310.000   -177.000   -7,12%
  • USD/IDR 16.605   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.153   -85,53   -1,04%
  • KOMPAS100 1.129   -15,68   -1,37%
  • LQ45 806   -13,59   -1,66%
  • ISSI 288   -1,98   -0,68%
  • IDX30 422   -6,44   -1,50%
  • IDXHIDIV20 481   -5,50   -1,13%
  • IDX80 125   -1,86   -1,47%
  • IDXV30 134   -0,30   -0,22%
  • IDXQ30 134   -1,81   -1,33%

Danantara Bakal Gabungkan Aset Manajer BRI, Bank Mandiri dan BNI


Rabu, 22 Oktober 2025 / 15:15 WIB
Diperbarui Rabu, 22 Oktober 2025 / 15:20 WIB
Danantara Bakal Gabungkan Aset Manajer BRI, Bank Mandiri dan BNI
ILUSTRASI. Gedung Wisma Danantara Indonesia di Jakarta, Selasa (8/7/2025). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A


Sumber: Bloomberg | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Danantara, dana kekayaan negara Indonesia berencana untuk membentuk manajer aset nasional. Sumber menyebut, Danantara akan menggabungkan unit-unit dari beberapa bank milik negara terbesar di Indonesia.

"Danantara akan merekrut penasihat untuk membantu mendirikan perusahaan baru yang akan menggabungkan manajer aset PT Bank Rakyat Indonesia, PT Bank Mandiri Dan PT Bank Negara Indonesia," kata sumber tersebut Bloomberg.

Sumber menyebut, Danantara ingin membangun pengelola aset yang lebih besar agar dapat bersaing secara lokal dan di seluruh kawasan. Dia menambahkan pengelola aset bank lain juga dapat diikutsertakan dalam rencana tersebut.

Baca Juga: Menjaga Kinerja Bank Milik Danantara di Tengah Penugasan Program Prabowo

Menurut data terbaru, aset kelolaan BRI, Mandiri, dan BNI hampir US$ 8 miliar di awal tahun ini. "Danantara mungkin akan berupaya menyelesaikan transaksi paling cepat pada kuartal pertama tahun depan," ujar salah satu sumber. Dia menyebut, pertimbangan masih berlangsung dan belum ada keputusan akhir yang diambil.

Perwakilan Danantara dan bank tidak segera memberikan komentar. "Kendala rencana tersebut antara lain meyakinkan pemegang saham minoritas bank untuk menjual bisnis manajemen aset mereka dengan nilai wajar, serta negosiasi perjanjian distribusi," ujar sumber tersebut. Dia menegaskan jika pertimbangan masih berlangsung dan belum ada keputusan akhir yang diambil, ungkap mereka.

Danantara, yang melapor kepada Presiden Prabowo Subianto, didirikan tahun ini untuk mengelola jaringan perusahaan negara Indonesia, menginvestasikan dividennya, dan menarik investasi luar ke dalam proyek-proyek yang memiliki kepentingan nasional yang strategis.

"Lengan investasi Danantara diharapkan dapat menggunakan sebagian dana tunai yang diperoleh dari dividen perusahaan negara dan penerbitan obligasi perdana dalam beberapa bulan mendatang untuk proyek-proyek," ujar Sunata Tjiterosampurno, direktur senior investasi di dana tersebut, awal bulan ini.

Danantara juga baru-baru ini menyatakan rencananya untuk berinvestasi di pasar saham lokal, dan telah mengalokasikan investasinya ke pasar obligasi. Inisiatif Danantara ini merupakan inti dari tujuan presiden untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ke tingkat yang terakhir terlihat pada tahun 1990-an.

Danantara menyatakan bahwa asetnya bernilai sekitar US$ 1 triliun, mencerminkan kepemilikan perusahaan-perusahaan milik negara di berbagai sektor, mulai dari energi hingga perbankan. Jumlah tersebut akan menempatkannya di antara dana kekayaan negara terbesar di dunia berdasarkan ukuran portofolio.

Selanjutnya: BI Sudah Borong SBN Rp 268,36 Triliun Hingga 21 Oktober 2025

Menarik Dibaca: Hindari Produk Palsu, Ini Panduan Berbelanja Susu di Platform Online dari Lazada

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×