Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Pertumbuhan kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) naik 11,2% secara tahunan per Oktober 2016. Berdasarkan data uang beredar yang dirilis oleh Bank Indonesia 30 November 2016 lalu tercatat penyaluran kredit UMKM Oktober 2016 menjadi Rp 796,3 triliun, lebih besar daripada pertumbuhan September 2016 yang hanya 9,3% atau senilai Rp 781,9 triliun.
Senior Vice Presiden Bisnis Usaha Kecil PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Anton Siregar mengatakan, pertumbuhan ini masih terbilang tipis. Namun, pada akhir tahun 2016 BNI percaya bisa mencapai pertumbuhan minimal 20% untuk kredit UMKM.
"Untuk kredit UKM, kami proyeksikan 31 Desember 2016 akan mencapai pertumbuhan minimal 20% dari posisi Desember 2015," kata Anton kepada KONTAN, Minggu (4/12).
Adapun tahun depan, bank berlogo 46 ini optimis untuk kredit UKM dapat tumbuh di kisaran 20%-25%. BNI akan fokus kepada sektor produktif prioritas yang sudah dipersiapkan antara lain untuk sektor menengah di industri pengolahan dan industri pendukung infrastruktur, sub sektor infrastruktur, perkebunan dan kemaritiman.
Sedangkan di kredit kecil BNI akan fokus ke sektor pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan, industri perumahan, pariwisata, perdagangan serta ekonomi kreatif. "Strategi kami supply chain financing ke semua sektor dari hulu, tengah dan hilir," imbuhnya.
Anton juga menambahkan, saat ini pertumbuhan kredit menengah BNI sudah mencapai 20% dan kredit kecil mencapai 18% dari pipeline kredit UKM BNI. Sayang, Anton tidak hafal besaran jumlah kredit yang disalurkan.
Sementara itu, bank plat merah lain seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menilai untuk kredit UKM secara keseluruhan perbankan diperkirakan tidak akan banyak berbeda dengan bulan sebelumnya, kalaupun ada Direktur Mikro BRI Mohammad Irfan menyebutkan kenaikannya tidak akan terlalu besar.
"Untuk BRI mudah-mudahan target UMKM BRI sekitar Rp 400 triliun bisa tercapai," kata Irfan. Sedangkan untuk proyeksi tahun 2017, BRI memasang target kenaikan kredit sekitar 15% dari tahun sebelumnya.
Irfan menambahkan, per Oktober bank tertua di Indonesia ini telah menyalurkan kredit UMKM sekitar Rp 397 triliun atau menyentuh 99% . "Harapannya pertumbuhan ekonomi 2017 membaik sehingga permintaan kredit ikut terdorong," tambah Irfan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News