Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Aliran kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masih lambat meski sudah naik. Berdasarkan data uang beredar yang terbit 30 November 2016 oleh Bank Indonesia (BI) tercatat kredit UMKM tumbuh 11,2% menjadi Rp 796,3 triliun per Oktober 2016, lebih baik dibandingkan pada September 2016 hanya tumbuh 9,3% atau senilai Rp 781,9 triliun.
Nah, kredit kecil yang menyebabkan kredit UMKM masih lambat. Misalnya, aliran kredit kecil hanya naik Rp 700 miliar secara month to month (mtm) atau menjadi Rp 379,0 triliun per Oktober 2016, dibandingkan posisi Rp 263,3, triliun per September 2016. Sedangkan, secara year on year (yoy), kredit kecil tumbuh 13,8% per Oktober 2016.
Kemudian, aliran kredit menengah naik Rp 11,9 triliun (mtm) menjadi Rp 379,0 triliun per Oktober 2016, dibandingkan posisi Rp 367,1 triliun per September 2016. Sedangkan, secara yoy, kredit menengah tumbuh 6,9% per Oktober 2016 dibandingkan posisi pertumbuhan 3,5% per September 2016.
Dan kredit mikro naik Rp 1,8 triliun (mtm) menjadi Rp 180,3 triliun per Oktober 2016, dibandingan posisi Rp 178,5 triliun per September 2016. Secara yoy, kredit mikro ini tumbuh 17,4% per Oktober 2016 dibandingkan posisi pertumbuhan 15,3% per September 2016.
Secara keseluruhan, penggunaan kredit UMKM ini untuk kredit modal kerja sebesar Rp 577,8 triliun, dan kredit investasi sebesar Rp 218,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News