Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi ATM perbankan masih tetap tinggi meskipun tren transaksi digital semakin pesat. Sebagian besar transaksi ATM digunakan untuk melakukan penarikan atau setor tunai karena kebutuhan akan pembayaran tunai di masyarakat Indonesia masih besar.
Sementara saat ini perbankan lebih mendorong transformasi digital dan tidak lagi melakukan ekspansi penambahan jaringan ATM. Apalagi bank juga bank yang memilih bertransformasi jadi bank digital yang tidak membutuhkan banyak cabang dan tanpa ATM tentunya.
Kondisi ini tentu bisa jadi peluang bagi bank-bank besar yang punya jaringan ATM luas untuk meningkatkan fee based income dari layanan ATM. Nasabah dari bank lain yang minim atau tak punya ATM akan memanfaatkan jaringan ATM yang tersedia di dekatnya saat membutuhkan tarik tunai.
Baca Juga: Jalin Pembayaran Dukung Penguatan Sistem Digitalisasi BPD
Apalagi perusahaan switching juga sudah mulai menghadirkan fasilitas tarik tunai antar bank tanpa kartu, seperti yang dilakukan PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) selaku pengelola jaringan ATM Bersama.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebagai bank dengan jaringan ATM terbanyak di Tanah Air mencatatkan fee based income yang cukup besar dari transaksi ATM.
Kepala Divisi Distribusi dan Jaringan BRI, Aris Hartanto mengatakan, BRI meraup fee based income Rp 520 miliar dari transaksi ATM maupun mesin setor tarik atau cash recycling machine (CRM) sepanjang semester I 2022.
"Saat ini transaksi tarik tunai masih mendominasi transaksi di ATM atau sekitar 90%. Namun demikian, ATM juga menjadi salah satu sumber pendapatan dari fee transaksi," kata Aris pada Kontan.co.id, Selasa (12/7).
Ia menambahkan, total transaksi mesin ATM dan CRM BRI telah mencapai 1,6 miliar transaksi. Sebagian besar transaksi itu masih didominasi jenis transaksi on us atau digunakan oleh nasabah BRI sendiri.
Namun, ia tidak merinci berapa besar transaksi off us atau digunakan kartu debit bank lain. Adapun Jumlah ATM/CRM BRI hingga akhir Mei tercatat sebanyak 14.000-an.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News