Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan pertumbuhan aset sebesar 12%-14% pada tahun ini. Salah satu strateginya dengan memperbesar penyaluran kredit.
Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI mengatakan, untuk mencapai target kredit tahun ini, BRI berusaha mencari pendanaan yang cukup. "Ini juga bertujuan untuk menjaga kualitas kredit," kata Haru kepada kontan.co.id, Selasa (31/7).
BRI menargetkan dalam jangka panjang sampai 2022, bisa mencapai pertumbuhan aset sebesar 11%-12% secara tahunan atau year on year (yoy). Untuk mencapai target tersebut BRI menyiapkan beberapa strategi. Pertama, memperbesar porsi kredit mikro sampai 40% dan memperkecil porsi kredit korproasi maksimum 20% dari total kredit.
"Dalam jangka panjang, kami fokus untuk memperbesar porsi dana murah," kata Suprajarto, Direktur Utama BRI dalam analyst meeting, Selasa (31/7). Dalam jangka panjang, BRI juga ingin menjadi bank pemimpin pasar kredit UKM. Selain itu, BRI pun ingin tetap mempertahankan pangsa pasar di kredit payroll.
Dalam rencana jangka panjang 2018-2022, BRI juga menargetkan bisa meningkatkan keuntungan di unit bisnis korproasi. Selain itu, BRI ingin meningkatkan kontribusi dari bisnis anak usaha.
Demi memuluskan target bisnis tersebut, BRI sudah menyiapkan beberapa hal diantaranya sumber daya manusia, sistem teknologi informasi, efisiensi, produktivitas dan manajemen risiko.
Sebagai gambaran saja, sampai semester I 2018, total aset konsolidasi BRI mencapai Rp 1.153 triliun atau naik 12,3% yoy dari periode sama tahun 2017 yang senilai Rp 1027 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News