Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memandang prospek kredit modal kerja (KMK) sampai akhir tahun akan positif sejalan dengan relaksasi aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan mulai pulihnya aktivitas perekonomian.
Dengan adaya program pemerintah seperti penjaminan kredit modal kerja dan penempatan uang negara pada Bank Himbara dinilai akan mengakselerasi pertumbuhan kredit dalam rangka pemulihan ekonomi.
"Kami menargetkan KMK sampai akhir tahun tumbuh 5% sejalan dengan total target kredit BRI tahun ini," kata Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI pada Kontan.co.id, Jumat (12/7) kemarin.
Baca Juga: Market cap Bank BRI (BBRI) sudah bertambah Rp 115,95 triliun dalam dua bulan
Untuk mengejar pertumbuhan itu, BRI akan fokus pada segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama segmen mikro di sektor-sektor yang tidak terlalu terdampak Covid-19.
Haru melihat, sektor yang memiliki potensi besar untuk penyaluran KMK saat ini adalah sektor pertanian dan peternakan, perdagangan sembako, distribusi pangan, farmasi dan alat kesehatan, serta jasa logistik.
Per Mei, total outstanding kredit modal kerja BRI tercatat sebesar Rp 435,9 triliun atau tumbuh sekitar 3,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Year on Year/YoY) yang ditopang oleh sektor pertanian dan perdagangan bahan pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News