Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia (BSI) cukup optimis sampai dengan akhir tahun bisa mencapai target kredit maupun dana pihak ketiga sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang ditetapkan perseroan.
Optimisme ini seiring dengan capaian kinerja BSI pada kuartal II-2025 dengan rerata indikator kinerja keuangan BSI tumbuh dobel digit.
Per Juni 2025, laba BSI tumbuh solid di angka 10,21% secara tahunan atau year on year (YOY) mencapai Rp3,74 triliun. Adapun Pembiayaan BSI tumbuh lebih tinggi dari industri perbankan nasional yakni pada level 13,93% (YoY) dengan outstanding mencapai Rp293,24 triliun. Mayoritas pembiayaan dikontribusi segmen Ritel dan Konsumer termasuk emas sebesar Rp211,78 triliun yang mengomposisi 72,22%, disusul segmen Wholesale sebesar 27,78%.
Baca Juga: BSI Beberkan Rencana Penggunaan Dana Rp 10 triliun dari Pemerintah
"Dengan pertumbuhan pembiayaan double digit kami targetkan bisa dicapai sekitar 13%-15%. Dan tentu fokusnya BSI adalah retail termasuk produk unique syariah, yaitu bisnis emas yang memang tumbuh sangat baik," kata Direktur Finance and Strategy Ade Cahyo Nugroho saat paparan kinerja perseroan, Senin (22/9/2025).
Tentu kata Ade tidak hanya fokus pada bisnis emas, karena pihaknya juga punya segmen UMKM, baik SME maupun mikro yang pihaknya lihat juga pertumbuhannya cukup stabil dan yang terpenting sehat.
Sementara dari sisi dana pihak ketiga (DPK), Ade melihat, kondisi likuiditas pada semester II ini jauh lebih baik. Tentu dengan dukungan relaksasi daripada reference rate BI yang menurunkan ratenya ke level 4,75% termasuk juga adanya dana-dana dari Kementerian Keuangan Rp 200 triliun dengan BSI mendapat alokasi Rp 10 triliun yang tentu ini menambah optimisme BSI bahwa target RBB khususnya di sisi DPK bisa di capai sesuai dengan target.
Baca Juga: Dimulai Tahun Ini, BSI Siapkan Implementasi Pembiayaan KUR Perumahan
Per kuartal II-2025, Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI tumbuh konsisten dengan Tabungan sebagai engine growth, sehingga menjaga komposisi Dana Murah (CASA) di level 61,78% atau Rp199,48 triliun. Ekosistem payroll dan haji terbukti mampu mendorong pertumbuhan DPK 8,83% (YoY) mencapai Rp323 triliun. Tabungan BSI mencapai Rp141,30 triliun, tumbuh 9,71% (YoY).
"Jadi kondisi memang semester 2 dari sisi DPK ini rasanya cukup optimis. Apalagi kita lihat tabungan haji BSI lagi tumbuh sangat baik, itu yang tentu bisa mendorong. Terakhir profitability rasanya kita bisa on track sesuai dengan target yang kita taruh dalam RBB, mengingat kondisi pertumbuhan volume di pembiayaan maupun DPK tampaknya lumayan di semester kedua," jelasnya.
Baca Juga: Pendapatan Nonbunga BSI Naik 34,33% per Juli, Disokong Tiga Bisnis Ini
Selanjutnya: Besok Presiden Prabowo Akan Berpidato di Sidang Umum PBB, Ini Bocorannya
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Beauty Fair 16-30 September 2025, Skincare-Parfum Diskon hingga 45%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News