kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.123.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.622   -13,00   -0,08%
  • IDX 8.040   -11,08   -0,14%
  • KOMPAS100 1.118   -5,53   -0,49%
  • LQ45 804   -6,09   -0,75%
  • ISSI 279   0,16   0,06%
  • IDX30 422   -0,76   -0,18%
  • IDXHIDIV20 484   -1,72   -0,35%
  • IDX80 122   -0,75   -0,61%
  • IDXV30 132   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 134   -0,95   -0,70%

BSI Beberkan Rencana Penggunaan Dana Rp 10 triliun dari Pemerintah


Senin, 22 September 2025 / 16:46 WIB
BSI Beberkan Rencana Penggunaan Dana Rp 10 triliun dari Pemerintah
ILUSTRASI. PT Bank Syariah Indonesia (BSI) menyambut baik langkah pemerintah dalam menempatkan dana Rp 200 triliun di Bank Himbara.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia (BSI) menyambut baik langkah pemerintah dalam menempatkan dana Rp 200 triliun di Bank Himbara.

Seperti diketahui, pemerintah resmi menempatkan dana Rp 200 triliun di Bank BUMN. Kebijakan ini tercantum dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 267/2025. Tujuannya untuk memperkuat likuiditas perbankan sekaligus mempercepat penyaluran kredit ke sektor riil.

"Tentu saja kami di BSI mengapresiasi langkah cepat dari pemerintah dalam mengalokasikan Rp200 triliun dana kepada perbankan. Tentu saja bagi kami di perbankan ini akan dapat mengurangi tekanan terhadap ekonomi di perbankan akibat dampak dari geopolitik global. Dan kami di BSI mendapatkan alokasi dana Rp10 triliun dari program ini," ungkap Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo saat paparan kinerja perseroan, Senin (22/9/2025).

Baca Juga: Dimulai Tahun Ini, BSI Siapkan Implementasi Pembiayaan KUR Perumahan

Anggoro menerangkan, BSI akan menggunakan alokasi Rp 10 triliun untuk memperkuat Financing to Deposit Ratio (FDR), dan bisa meningkatkan pembiayaan kepada sektor rill. BSI fokus kepada unique syariah produk dan juga ekosistem.

"Bagaimana kita mendorong value chain di bisnis islamic ekosistem, juga seperti makanan halal, fashion halal, wisata halal, yang tentu saja harapannya dana tersebut dapat menggerakkan ekonomi nasional dan pada akhirnya kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Di sisi lain, Anggoro mengungkapkan FDR BSI yang sebelumnya berada di level 91% kini turun menjadi 86% sejalan dengan penurunan BI rate. Kondisi ini, menurutnya, memberi ruang lebih besar bagi pertumbuhan pembiayaan.

“Kami optimis untuk pertumbuhan pembiayaan yang terus positif. Saat ini double digit dan sampai akhir tahun kita masih optimis untuk tetap double digit,"katanya.

BSI masih akan tetap fokus di segmen ritel yang dinilai tahan terhadap guncangan jangka panjang.

"Stimulus yang digelontorkan pemerintah juga tentu saja akan meningkatkan daya beli masyarakat yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Jadi kami mengapresiasi langkah tersebut dan kami di BSI tentu saja akan memastikan, akan tersalurkan dengan pruden kepada sektor-sektor real yang mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat," kata Anggoro.

Baca Juga: BSI Optimistis Salurkan Dana Penempatan Pemerintah Rp 10 Triliun ke Sektor Riil

Selanjutnya: Presiden Korsel Peringatkan Risiko Krisis Besar Ekonomi Jika Penuhi Tuntutan AS

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Beauty Fair 16-30 September 2025, Skincare-Parfum Diskon hingga 45%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×