Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2025, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) akan menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) program 20.000 rumah subsidi senilai Rp 3,4 triliun untuk guru di Indonesia.
Implementasi awal program ditandai dengan akad kredit oleh 300 debitur yang dilakukan serentak baik secara daring dan luring yang tersebar di 8 titik meliputi Bogor, Banda Aceh, Medan, Pontianak, Makassar, Bangkalan, Kupang, hingga Jayapura.
Program ini dilakukan atas kerja sama lintas lembaga dan kementerian, yakni Bank BTN, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), dan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).
Baca Juga: BTN Catat 20% Proses KPR Beralih ke Aplikasi Bale
“Ini adalah kerja kolaborasi di lintas sektor untuk membantu para guru di seluruh Indonesia memiliki rumah yang layak dan terjangkau,” ucap Direktur Utama BTN, Nixon Napitupulu pada acara peresmiannya di Bogor, Selasa (25/3).
Ada dua skema pembayaran dalam program ini, yakni Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) plus Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), dan Tabungan perumahan rakyat (Tapera).
Sebanyak 75% biaya FLPP plus SBUM berasal dari pemerintah. Sedangkan dana Tapera 100% berasal dari tabungan yang terkumpul.
Adapun bunga 5% flat atau berlaku sepanjang tenor berakhir maksimal 20 tahun untuk FLPP dan 30 tahun untuk Tapera.
Dalam kesempatan yang sama, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyambut baik kerja sama ini.
“Selain untuk peningkatan kesejahteraan, program ini juga dapat membuat hidup mereka (guru) layak dengan memiliki rumah subsidi ini,” ucap Abdul Mu’ti.
Baca Juga: NPL KPR Meningkat, BCA dan BTN Perketat Strategi Mitigasi Risiko
Di luar program ini, sepanjang 2025 BTN telah menyalurkan KPR untuk 114.000 rumah subsidi dan 30.000 unit rumah non subsidi senilai Rp 18,2 triliun. Sebanyak 76,7 debitur merupakan generasi z dan milenial dan 30% debiturnya merupakan perempuan.
“Kami menyalurkan KPR kepada sektor informal seperti pedagang pasar, ojol, tukang bengkel, tukang sate, tukang sablon, dan sebagainya,” sebut Nixon.
Selanjutnya: Trump Bikin Geger Lagi! Terapkan Tarif 25% bagi Negara Pembeli Minyak Venezuela
Menarik Dibaca: 8 Cara Menghadapi Anak Remaja yang Keras Kepala, Hindari Ultimatum!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News