kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BTN Jadi Raja KPR di Indonesia


Senin, 12 Februari 2024 / 14:21 WIB
BTN Jadi Raja KPR di Indonesia
ILUSTRASI. Suasana sebuah perumahan bersubsidi di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/1/2024). Bank Tabungan Negara (BTN) menjadi bank penyalur KPR FLPP yang dengan porsi paling besar, yaitu sebanyak 159.500 unit, atau hampir 96% dari kuota KPR FLPP yang ditargetkan pemerintah. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Nina Dwiantika

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rumahku istanaku, semua orang punya mimpi untuk memiliki rumah sendiri. Salah satu cara untuk mewujudkan mimpi punya rumah tersebut adalah melalui kredit rumah di perbankan.

Ingat KPR, ingat BTN. Banyak orang lari ke PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) untuk mewujudkan keinginan memiliki rumah lewat kredit pemilikan rumah (KPR), karena BTN memiliki fasilitas kredit rumah untuk komersial dan subsidi.

Di usia ke-74 tahun ini, BTN masih menjadi pemain utama dalam penyaluran kredit rumah. Dengan kinerja tersebut membuat BTN menjadi satu-satunya bank dengan kontribusi KPR terbesar yakni mencapai 47% atau mencapai Rp 44,70 triliun terhadap total kredit BTN yang mencapai Rp 93,68 triliun per Desember 2023.

Di tahun Naga Kayu ini, BTN kembali ingin mencetak pertumbuhan KPR yang gemilang. Sekretaris Korporasi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), Ramon Armando mengatakan, BTN menargetkan pertumbuhan KPR double digit sebesar 10% hingga 11% di tahun 2024 ini.

Peluang KPR untuk tumbuh masih sangat besar, hal ini dikarenakan backlog perumahan yang masih tinggi sekitar 12,7 juta. “Jadi potensi pasar KPR untuk terus bertumbuh masih sangat besar,” terang Ramon, Senin (12/2).

Baca Juga: 74 Tahun Peran BTN Membangun Peradaban dan Masa Depan Bangsa

Selain itu, tahun ini BTN tetap berusaha akan menjadi pemain utama pembiayaan KPR subsidi dengan rata-rata penyaluran 85% dari total kuota yang dialokasikan oleh Pemerintah, sehingga market share BTN akan tetap terjaga pada level tersebut.

BTN boleh percaya diri. Pasalnya, kinerja kredit rumah di tahun lalu patut diancungi jempol. Tengok saja, kredit rumah untuk komersial mampu tumbuh 32,8% menjadi Rp 19,07 triliun per akhir tahun 2023 dibandingkan posisi Rp 14,36 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Untuk kredit rumah subsidi masih mencatat pertumbuhan sebesar 5,3% menjadi Rp 26,63 triliun per akhir tahun lalu dibandingkan posisi Rp 24,33 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. BTN menjadi bank penyalur rumah subsidi terbesar untuk masyarakat kelas menengah kebawah.

Tak semudah membalikan telapak tangan. Kinerja penyaluran kredit rumah ini sejalan dengan tingkat kesehatan kredit bermasalah untuk KPR, pada akhir tahun 2023 lalu, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) untuk KPR subsidi masih terjaga pada level 1,5% dan KPR komersial 2,0%.

Asal tahu saja, rasio NPL tersebut tercatat turun dari kuartal ke kuartal. Harapannya, rasio kredit bermasalah akan terus terjaga seiring dengan peningkatan penyaluran kredit rumah di bank berplat merah ini.

Baca Juga: BTN Raup Laba Rp 3,5 Triliun Tahun 2023, Melonjak 14,94%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×