Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Meskipun pada tahun 2014 mendatang perlambatan ekonomi diperkirakan masih terjadi, namun PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) tetap optimis dapat meraup laba Rp 2 triliun.
Direktur Utama BTN Maryono menyatakan kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2013 walaupun di semester II terdapat sedikit gejolak, namun masih dapat tumbuh 6% dan memberi dampak positif pada perbankan, termasuk perseroan.
Di tahun 2014, kata dia, walaupun ada perlambatan namun pertumbuhan ekonomi masih terjadi. Hal serupa juga akan terjadi pada BTN.
"Pada 2014 kami perkirakan pertumbuhan aset kurang lebih agak menurun sedikit, 18%. Kredit diperkirakan tumbuh 18%. Pertumbuhan DPK (Dana Pihak Ketiga) diperkirakan kurang lebih 20%, tabungan diperkirakan tumbuh 20%. NPL (Non Performing Loan/rasio kredit bermasalah) akan kami turunkan 2 sampai 2,5%," kata Maryono saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Jumat (27/12).
Segmen properti, dikatakan Maryono, masih menjadi fokus bisnis perseroan. Walaupun ada kebijakan Bank Indonesia (BI) seperti pembatasan LTV (loan to value) dan kredit inden, tidak memberi sinyal negatif namun malah memberi sinyal positif.
"Kenapa properti masih tumbuh baik? Karena kita menyadari kebutuhan rumah secara keseluruhan masih mengalami backlock 15 juta unit. Ini perlu kita penuni terus-menerus sehingga backlock mengecil," ujar Maryono.
Peningkatan jumlah penduduk produktif dan segmen kelas menengah diakui Maryono juga memberi peluang bagi BTN untuk meningkatkan pembiayaan rumah. Ini karena ada peningkatan kebutuhan akan sektor properti.
"Ada peningkatan jumlah segmentasi penduduk produktif memberi ruang untuk menambah segmen kebutuhan rumah. Ada potensi itu memberi sinyak positif bagi pertumbuhan perumahan dan properti masih tumbuh baik," kata dia. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News