kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BTN Optimistis Insentif PPN DTP Akan Mendorong Penyaluran KPR Lebih Tinggi


Jumat, 10 November 2023 / 19:15 WIB
BTN Optimistis Insentif PPN DTP Akan Mendorong Penyaluran KPR Lebih Tinggi
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di atm kantor cabang Bank BTN Jakarta, Jumat (22/4/2022). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/22/04/2022.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyambung baik dan optimis terkait dampak insentif Pajak Ditanggung Pemerintah atau PPN DTP yang mulai berlaku per November ini, pada pertumbuhan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Direktur Konsumer dan Komersial BTN Hirwandi Gafar mengatakan upaya pemerintah dalam pemberian insentif tersebut adalah untuk menggerakkan sektor properti perumahan.

"Itu bagus ya karena ini pernah dilakukan tahun 2021 oleh pemerintah, apalagi sekarang banyak juga stok perumahan yang ada, ini untuk mempercepat. Sekaligus ini juga akan menaikkan pertumbuhan ekonomi, karena ada 185 sub sektor di perumahan itu," kata Hirwandi kepada Kontan saat ditemui di Jakarta, Jumat (10/11).

Lebih lanjut, Hirwandi mengatakan meski tidak dapat merinci berapa besar dampak insentif tersebut ke penyaluran KPR perbankan, namun dia bilang potensinya akan berdampak besar.

Baca Juga: Bank Ramai Tawarkan Produk KTA Online, Mana Yang Lebih Murah?

"Pertumbuhan tentu jauh lebih tinggi dibandingkan tidak ada itu (insentif), dibandingkan 2021 bakal lebih bagus, karena sekarang lihat setiap developer buka perumahan baru itu habis semua," katanya.

Hirwandi menyebut saat ini permintaan akan perumahan KPR tengah meningkat. Dia menyebut BTN sendiri mencatatkan non subsidi meningkatnya hampir 30% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.

Lebih lanjut dia menyebut penyaluran kredit perumahan ke segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) yang kecil, berbeda halnya dengan kredit komersial.

Hirwandi juga mencontohkan, salah satu pengembang menawarkan harga rumah KPR di kisaran harga Rp 300 juta-Rp 500 juta dan langsung habis terjual.

"Bayangkan ada 4.000 NUP (nomor urut pemesanan) dalam satu hari," kata dia.

Adapun kebijakan insentif PPN DTP yang diberikan pemerintah adalah bagi harga jual rumah sampai Rp2 miliar. 

Baca Juga: Manipulasi Laporan Keuangan Marak Terjadi di Industri BPR, Ini Akibatnya

"Begitu kebijakan dikeluarkan ya kita jalanin. Kita lagi menunggu kebijakan teknisnya," kata dia.

Di sisi lain terkait dengan tingginya suku bunga, Hirwandi bilang BTN belum akan menaikkan suku bunga KPR.

"Tapi ini kita kan lihat pasar dan kemampuan masyarakat juga tak ujung-ujung kita naikin gitu," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×