Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) bertransformasi menjadi bank berbasis teknologi.
Awal tahun 2016, bank berpelat merah ini mendirikan digital lounge, menambah agen Laku Pandai dan menerbitkan uang elektronik untuk menjadi bank berbasis teknologi. Ujungnya, teknologi ini akan meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit BTN.
Direktur Funding dan Distribusi BTN Sis Apik Wijayanto mengatakan, pihaknya akan mendirikan digital lounge sebanyak 70 gerai di tahun 2016. Nah, 65 gerai akan berdiri di kantor cabang BTN dan lima gerai berdiri di pusat perbelanjaan (mall). "Kami menginvestasikan dana di bawah Rp 100 miliar untuk mendirikan gerai ini," kata Sis Apik, Selasa (9/2).
Digital lounge ini merupakan layanan berbasis teknologi yang memberikan layanan pengajuan kredit pemilikan rumah (KPR) yang miliki aplikasi pilihan lokasi dan harga, serta layanan pembukaan rekening.
Harapannya, digital lounge akan meningkatkan bisnis KPR BTN yang di tahun 2016 ditargetkan tumbuh 18%-19% untuk KPR non subsidi dan 13%-15% untuk KPR subsidi.
Dari sisi nasabah mikro, BTN akan menambah jumlah agen Laku Pandai. Sis Apik menambahkan, pihaknya akan menambah 1.500 agen Laku Pandai di tahun 2016.
Agen tersebut terdiri dari 500 agen Laku Pandai yang menggunakan mesin EDC dan 1.000 agen Laku Pandai yang menggunakan telefon genggam. Kedua agen ini memiliki fungsi yang sama yaitu pembukaan rekening, cek saldo, tarik tunai dan setor tunai.
Selanjutnya, BTN akan memberikan layanan asuransi mikro dan pengajukan KPR di agen Laku Pandai. Misalnya, BTN akan menggandeng anak usaha hasil perkwainan dengan Jasindo untuk layanan asuransi mikro di agen Laku Pandai.
Adapun, BTN mencatat telah memiliki 850 agen Laku Pandai di tahun 2015 yang terdiri dari 600 agen menggunakan EDC dan 250 agen menggunakan telefon genggam.
Terakhir, BTN mulai meluncurkan uang elektronik (e-money) yang bekerjasama dengan PT Bank Mandiri Tbk melalui skema co-branding. Tahap awal, BTN akan menerbitkan 30.000-40.000 e-money di tahun 2016 dengan nasabah yang menjadi incaran adalah karyawan BTN, nasabah dan masyarakat umum. Alasan BTN memilih Mandiri karena e-money dapat digunakan di jalan tol, transjakarta, commuter line (CL), vending machine dan riteler Indomaret.
"Kerjasama co-branding e-money BTN dengan Mandiri ini berlangsung selama satu tahun," tambahnya. Jika berjalan mulus, bank berplat merah ini berencana untuk mendirikan e-money sendiri tanpa campur tangan Bank Mandiri. Caranya, BTN akan mempelajari sistem teknologi informasi (TI) dalam mengembangkan uang elektronik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News