Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) bersiap untuk melepas Unit Usaha Syariah (UUS) atau spin off dengan mendirikan bank umum syariah baru bernama PT Bank CIMB Niaga Syariah.
Alih-alih mengakuisisi perusahaan syariah yang sudah ada, BNGA memilih membangun bank syariah baru dari awal. Spin off ini dilakukan dengan menggandeng PT Commerce Kapital. Rencananya, CIMB Niaga Syariah akan mulai beroperasi pada Mei 2026.
Hingga kuartal I-2025, aset UUS CIMB Niaga tercatat sebesar Rp6 64,77 triliun. Ini menjadi bank syariah terbesar kedua di RI setelah PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS).
Sebagai bagian dari proses pemisahan, perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai forum persetujuan dari para pemegang saham. RUPS tersebut dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 26 Juni 2025.
Baca Juga: Pembiayaan Emas Naik, CIMB Niaga Syariah Kaji Potensi Pendirian Bullion Bank
Setelah pemisahan, struktur kepemilikan CIMB Niaga Syariah akan dimiliki oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar 99,999975%. Sedangkan PT Commerce Kapital akan memiliki saham sebesar 0,000025%.
Selain itu, CIMB Niaga dan CIMB Niaga Syariah akan membentuk kelompok usaha bank (KUB). Dalam struktur KUB tersebut, CIMB Niaga Syariah sebagai anak perusahaan wajib memenuhi ketentuan modal inti minimum sebesar Rp 1 triliun.
"Kita sudah dapat persetujuan dari manajemen, pembentukan tim projeknya juga sudah ada, korespondensi dengan regulator baik BI, OJK, PPATK, Dukcapil, OJK Pasar Modal, semua juga sudah, desain bisnis dan operasional pasca spin-offnya juga sudah, perumusan strategi pasca spin-off juga sudah, jadi sebetulnya juga cukup lengkap," ungkap Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara saat dihubungi kontan.co.id, Senin (19/5).
Pandji mengatakan, di bulan Juni sampai akhir Juli nanti proses spin-off akan dimulai. Pihaknya akan mempersiapkan dokumen-dokumen perizinan, terutama untuk perizinan prinsip yang pihaknya mintakan persetujuan dari OJK, dengan persetujuan prinsip di akhir Juli.
"Jadi kita harapkan dari OJK kita akan mendapatkan izin usaha di Oktober, dan kita usahakan jadi di 1 Mei 2026 sudah mulai beroperasi," ujar Pandji.
Baca Juga: Gandeng Commerce Kapital, CIMB Niaga Bakal Spin Off Bisnis Syariah di Tahun Depan
Ia pun membeberkan, bahwa spin-off ini tidak dilakukan melalui pembelian bank lain, maupun merger dengan bank lain, jadi perusahaan akan membangun entitas bank sendiri. Pandji menyebut, modalnya dari bank induk sudah disediakan, sudah siap, dan tinggal menunggu eksekusinya saja.
Walau demikian, pihaknya mengaku tak menutup jalan dan terbuka jika ada penawaran yang visibel, dan bagus. Tapi perusahaan tidak secara khusus mencari, jadi yang di fokuskan adalah membangun entitas sendiri.
"Kalau di tengah jalan ada misalnya yang mau ikut, ya oke-oke aja tentunya kita lihat-lihat dulu, cocok nggak sama visi misi, strategi, segala macam. Jadi nggak tutup mata kalau ada pihak lain yang ikut," ucapnya.
Selanjutnya: Cermati Rekomendasi Saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Usai Demo Ojol
Menarik Dibaca: Buah untuk Diet Apa Saja, ya? Ini 15 Buah yang Cocok untuk Turunkan Berat Badan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News