Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk menargetkan laba bersih tahun ini naik sebesar 11%. Hal ini salah satunya akan didorong dari kenaikan pendapatan bunga bersih dari penyaluran kredit.
Glen Glenardi, Direktur Utama Bank Bukopin mengatakan, pada 2017, pertumbuhan kredit diperkirakan sebesar 9% secara yoy. “Selain itu pendapatan dari fee based diperkirakan pada tahun ini bisa tumbuh sebesar 12% yoy,” ujarnya, Selasa (21/2).
Untuk meningkatkan pertumbuhan kredit pada tahun ini, bank akan menyempurnakan bisnis proses dengan mengubah sub segmen penyaluran kredit. Untuk sektor perdagangan, tahun ini Bukopin akan menambah kredit ke komoditas.
Di sektor manufaktur, Bukopin juga akan menambah kredit ke industri komponen kendaraan bermotor. Selain itu, secara umum, Bukopin juga akan menyesuaikan penyaluran kredit dengan potensi yang ada di daerah.
Sebagai gambaran, berdasarkan laporan keuangan bulanan Desember 2016, tercatat laba bersih bank berkode emiten BBKP ini naik 3,03% secara tahunan atau year on year (yoy). Kenaikan laba bersih ini didorong oleh pendapatan bunga bersih yang naik 24,02% yoy, dan kredit yang naik 9,47% yoy.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, laba secara industri perbankan, pada 2016 sebesar Rp 106 triliun atau naik 1,92% secara tahunan.
Berdasarkan statistik perbankan Indonesia (SPI) di situs OJK, tercatat kenaikan laba bersih pada 2016 lebih baik dibandingkan dengan 2015. Pada 2015 laba bersih perbankan turun 7,1% yoy.
Jika dilihat pada 2016 lalu, kenaikan laba bersih industri perbankan disebabkan pendapatan bunga bersih yang naik 11,04% yoy menjadi Rp 342 tiliun. Sedangkan beban operasional selain beban bunga tercatat sebesar Rp 456 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News