kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bunga acuan BI naik, biaya dana perbankan meningkat


Selasa, 20 November 2018 / 14:54 WIB
Bunga acuan BI naik, biaya dana perbankan meningkat
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah di Kantor Cabang Bank BCA


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak kuartal I hingga kuartal IV 2018, Bank Indonesia (BI) telah memutuskan menaikkan tingkat suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) sebanyak 175 basis poin (bps) menjadi 6%.

Sejalan dengan hal tersebut, pihak perbankan pun secara bertahap sudah menaikkan tingkat bunga simpanan maupun pinjaman. Namun, tren peningkatan bunga simpanan alias deposito memang bakal lebih cepat naik ketimbang bunga kredit.

Hal ini dinilai sebagian bankir bakal berdampak pada naiknya tingkat biaya dana alias cost of fund (COF) bank dalam beberapa tahun ke depan. Namun, pada kenyataannya bank besar atau kelompok BUKU IV cenderung lebih kuat dalam mengantisipasi kenaikan biaya dana tersebut.

Sebabnya, tingkat dana murah atau current account and saving account (CASA) BUKU IV terbilang cukup besar yakni mencapai 64,91% dari total dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp 2.890,38 triliun per September 2018. Berbeda dengan kelompok BUKU III yang mencatatkan rasio CASA 44,21%, BUKU II sebesar 47,23% atau BUKU I 42,54%.

Alhasil, biaya dana BUKU IV tercatat paling rendah di bulan September 2018 yaitu mencapai 2,58%. Posisi ini pun menurun dari tahun sebelumnya yang sempat mencapai 2,78%.

Praktis, rasio biaya dana tersebut jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata industri yang ada di level 4,88% per September 2018. Meski demikian, salah satu bank BUKU IV dengan COF rendah yakni PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyebut tekanan terhadap biaya dana akan meningkat ke depan.

"Tekanan terhadap cost of fund memang ada sejalan dengan kondisi peningkatan suku bunga di pasar," ujar Direktur BCA Santoso Liem kepada Kontan.co.id, Senin (19/11).

Alih-alih tetap mempertahankan posisi COF, BCA tetap akan mendorong peningkatan CASA. Adapun, per September 2018 lalu posisi rasio CASA BCA ada di kisaran 78% terhadap total DPK.

Ke depan, bank swasta nomor wahid di Tanah Air ini berniat tetap fokus mengembangkan produk serta layanan dalam hal perbankan transaksi (transaction banking). Paling tidak, CASA diprediksi tumbuh setara dengan pencapaian per September 2018 di kisaran 12% sampai 13%.

"Keamanan, kenyamanan serta kehandalan menjadi hal utama yang terus dijaga berkesinambungan," tambahnya. Sebagai informasi saja, sampai dengan September 2018 lalu secara bank only, COF BCA terjaga sangat rendah di level 1,77%. Posisi ini menurun dari posisi September 2017 yang mencapai 2,02%.

Pun, bila dilihat secara per kuartal, biaya dana BCA terbilang stabil dari periode kuartal I 2018 dengan level terendah ada di bulan kuartal II sebesar 7,54%. Senada dengan BCA, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengamini bahwa ke depan resiko peningkatan biaya dana masih terbuka.

Alasannya, kenaikan tingkat bunga perbankan pasca kenaikan bunga acuan BI belum sepenuhnya disesuaikan. Apalagi, adanya sentimen akan kenaikan bunga acuan Amerika Serikat atau Fed Fund Rate (FFR) sebanyak tiga kali di tahun 2019 mendatang. "Untuk tahun depan, akan berpengaruh (tren kenaikan bunga). Tetapi seberapa besarnya, kami sedang lakukan stress test," ujar Direktur Konsumer BRI Handayani.

Walau demikian, bank terbesar di Indonesia ini menilai sampai dengan kuartal III 2018 dan penghujung tahun tingkat biaya dana BRI relatif stabil. Hal ini dikarenakan BRI belum agresif menaikkan suku bunga simpanan. Artinya, tekanan beban bunga masih dapat termitigasi dengan baik. Sebagai informasi saja, per September 2018 lalu posisi COF BRI ada di level 3,41%. Jumlah tersebut mengalami penurunan dari 3,47% di periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara sejak kuartal I hingga kuartal IV COF BRI relatif stabil di level 3,3%-3,4%. Selain karena belum banyak menaikkan bunga, mayoritas DPK BRI juga didominasi oleh CASA, dengan rasio mencapai 58,15% per September 2018 naik dari 56,98% di tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×