Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pekerjaan berat harus dipikul bank buku kecil atau bank yang masuk kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) I dan BUKU II. Bank kecil mau tak mau harus mengekor langkah bank besar untuk menurunkan suku bunga kredit agar bisa bersaing.
Jika bank besar masih pelit menurunkan suku bunga kredit, sejumlah bank kecil yang dihubungi KONTAN justru percaya diri bisa menurunkan bunga kredit. Bankir kecil memperkirakan, penurunan bunga kredit tahun ini mencapai 100 basis poin (bps) sampai 200 bps.
Menurut Direktur Utama PT Bank Mayapada Tbk Haryono Tjahrijadi, pihaknya belum merasakan dampak aturan pembatasan alias capping bunga deposito bank besar sejak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merevisi beleid tersebut di awal Maret ini.
Tapi, hitungan Bank Mayapada, aturan capping akan berimbas signifikan terhadap suku bunga deposito bank kecil. Haryono memperkirakan, bunga deposito dan kredit berpotensi turun sebesar 200 bps di akhir 2016.
Sudah turun
Senada, Direktur Operasional Bank of India Ferry Koswara menilai, bunga kredit bank BUKU I bisa menurun 100 bps-150 bps. Menurut dia, bunga kredit sektor perdagangan berpotensi turun lebih dahulu.
"Sejak awal tahun sampai Maret 2016, bunga deposito sudah turun 150 bps dan bunga kredit sebesar 100 bps," ujar Ferry kepada KONTAN, pekan lalu. Presiden Direktur MNC Bank Benny Purnomo mengatakan, pihaknya pun sudah menurunkan bunga kredit secara bertahap.
Bank milik taipan Hary Tanoesoedibjo ini sudah memangkas bunga kredit sebesar 25 bps. Sementara, bunga deposito Bank MNC sudah turun sebesar 50 bps. "Untuk suku bunga kredit kami melihat peluang bisa menurunkan suku bunga sebesar 25 bps pada Maret 2016 ini," ujar Benny.
MNC berencana menurunkan bunga kredit konsumer. Bank Dinar juga mengaku telah menggunting bunga deposito sebesar 25 bps-50 bps. "Kami menjajaki penurunan bunga kredit sektor komersial sebesar 25 bps," ujar Direktur Utama PT Bank Dinar Tbk Hendra Lie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News