kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bunga kredit bank harus turun


Kamis, 03 Maret 2016 / 11:01 WIB
Bunga kredit bank harus turun


Reporter: Galvan Yudistira, Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tiada lagi celah bagi bankir mematok tinggi bunga kredit. Sebab, bunga deposito terus ditebas oleh otoritas keuangan dan perbankan. Alhasil, biaya dana perbankan makin ringan.

Lihat saja, seirama penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) menjadi 7%, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan surat kepada para bankir. Isi surat ini merevisi batas atas (capping) bunga deposito dan berlaku mulai Maret 2016.

Tak lain dan tak bukan, tujuan OJK merevisi batas atas bunga deposito ini adalah untuk menyeret turun suku bunga kredit satu digit.

Dewan Komisioner OJK Bidang Perbankan Nelson Tampubolon menyatakan, revisi capping bunga deposito berlaku bagi bank besar atau bank umum kegiatan usaha (BUKU) III dan BUKU IV. OJK menetapkan, batas atas bunga deposito BUKU IV maksimal 75 basis poin (bps) di atas BI rate.

Sementara bunga deposito BUKU III maksimal 100 bps di atas BI rate. Sebelumnya, batas atas bunga deposito 200 bps-225 bps di atas bunga acuan BI (lihat grafik). “Revisi batas atas bunga deposito berlaku mulai Maret 2016,” tandas Nelson kepada KONTAN, Rabu (2/3).

Alhasil, jika BI rate sebesar 7%, bunga deposito bank kategori BUKU III maksimal 7,75% per tahun. Sementara bunga deposito bank kategori BUKU IV maksimal 8% per tahun. Seirama langkah OJK, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga akan menurunkan suku bunga penjaminan yang kini sebesar 7,50%.

"Kami akan menurunkan bunga LPS untuk bulan depan," kata Halim Alamsyah, Ketua Dewan Komisioner LPS kepada KONTAN.

Seperti biasa, bankir selalu cepat merespon permintaan regulator untuk memangkas bunga deposito. Misalnya, Bank Rakyat Indonesia (BRI) memperkirakan, bunga deposito BRI akan turun lebih dari 25 bps pasca revisi capping bunga deposito.

Sekretaris Perusahaan BRI Hari Siaga menjelaskan, bunga deposito akan turun pada dua hingga tiga bulan mendatang. Prediksi BRI, aturan capping berdampak pada deposito milik nasabah kakap dan korporasi lantaran aturan tersebut berlaku untuk simpanan di atas Rp 2 miliar.

Bank Negara Indonesia (BNI) juga bakal menurunkan bunga deposito 10 bps sekitar tiga bulan lagi.

Menurut Sekretaris Perusahaan BNI Suhardi Petrus, saat ini simpanan deposito menyumbang 61,1% terhadap total dana pihak ketiga (DPK) di BNI. Direktur Keuangan dan Treasuri Bank Tabungan Negara (BTN) Iman Nugroho memberi ancar-ancar, bunga deposito BTN akan turun lebih dari 15 bps.

Sementara hitungan Direktur Wholesale Banking Bank Permata Anita Siswadi, bunga deposito di bank ini bisa turun sebesar 100 bps.

Kendati bankir lain tengah menghitung rencana penurunan bunga deposito, Bank Central Asia (BCA) bersikap pasif alias belum tentu menurunkan bunga deposito. Alasannya, "BCA hanya memberi bunga deposito maksimal 5,75% atau masih di bawah BI rate," kata Jahja Setiadmadja, Presiden Direktur BCA.

Sejatinya, membatasi bunga deposito itu perkara biasa. Akan menjadi luar biasa adalah jika OJK juga menurunkan capping bunga kredit agar kredit bank lebih murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×