kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bunga kredit bank kuartal I-2015 masih tinggi


Senin, 18 Mei 2015 / 13:27 WIB
Bunga kredit bank kuartal I-2015 masih tinggi
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Komisi Militer Pusat ke-8 Partai Buruh Korea di Pyongyang, Korea Utara, 9 Agustus 2023. KCNA melalui REUTERS


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan (BI rate) pada Februari lalu. Namun, tingkat suku bunga kredit industri perbankan di kuartal I-2015 masih relatif tinggi dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Maret 2015, rata-rata bunga kredit Bank Umum untuk jenis kredit modal kerja meningkat menjadi 12,84% dari 12,39% di akhir Maret 2014.

Rata-rata bunga kredit investasi juga meningkat menjadi 12,33% dari 12%. Sementara untuk rata-rata bunga kredit konsumsi juga naik menjadi 13,68% dari 13,21%.

Tren peningkatan rata-rata bunga kredit perbankan terasa ironis mengingat Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 17 Februari 2015 telah memutuskan untuk menurunkan BI rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 7,5% dari sebelumnya 7,75%. Namun penurunan ini tak mampu menurunkan rata-rata tingkat bunga kredit industri perbankan.

"Kondisi ini disebabkan industri perbankan memang sedang memilih untuk berhati-hati dalam situasi ekonomi yang belum pulih seperti saat ini. Dengan pertumbuhan ekonomi yang masih agak rendah, inflasi yang meningkat, disertai daya beli masyarakat yang agak menurun, maka perbankan lebih memilih menjaga kualitas pertumbuhan kreditnya," kata Josua Pardede, pengamat perbankan saat dihubungi KONTAN, Senin (18/5).

Dengan tingkat bunga kredit yang masih relatif tinggi, maka permintaan kredit dari masyarakat juga agak direm. Dengan demikian, kekhawatiran akan peningkatan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) bisa dicegah. "Karena saat ini saja ada sedikit peningkatan NPL pada 10 bank besar," pungkas Josua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×