Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) berhasil meraup pendapatan dari bisnis treasury, khususnya dari bisnis valuta asing (valas). Per 31 Desember 2012, bank milik investor malaysia ini berhasil mencatat fee based income dari bisnis valas sebesar Rp 472 miliar.
Angka ini melonjak 170% dibandingkan perolehan di periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp 175 miliar. Meningkatnya jumlah nasabah, serta kondisi pasar yang masih belum stabil menjadi sejumlah faktor pendorong peningkatan fee based income tersebut.
M. Fadzil, Direktur Treasury & Capital Market CIMB Niaga mengungkapkan, belum pulihnya kondisi Eropa, yang ditandai dengan krisis utang dan defisit yang masih terjadi di sejumlah negara Eropa, serta perlambatan pertumbuhan ekonomi China, menyebabkan pasar terus bergejolak, termasuk pasar valas.
“Dalam hal ini, perbankan berperan membantu nasabah dan pelaku usaha untuk menyediakan likuiditas dan memperoleh nilai tukar yang kompetitif di tengah kondisi ketidakpastian tersebut,” ujarnya.
Produk treasury CIMB Niaga melayani transaksi hampir semua mata uang utama dunia, seperti dollar Amerika Serikat (AS), euro, yen, poundsterling, dollar Australia, dollar Kanada, franc Swiss, dan dollar Selandia Baru. Selain itu, sejumlah mata uang di level regional yang dilayani adalah dollar Singapura, dollar Hong Kong, ringgit, baht, dan yuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News