kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Capai target tahun lalu, BNI makin getol salurkan KUR di 2020


Rabu, 05 Februari 2020 / 20:56 WIB
Capai target tahun lalu, BNI makin getol salurkan KUR di 2020
ILUSTRASI. BNI gencar dalam menyalurkan KUR


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) bakal lebih gencar mendorong penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di tahun 2020. Direktur Bisnis Mikro Kecil Menengah dan Jaringan BNI Tambok P. Setyawati mengatakan, saat ini BNI telah secara konsisten melakukan perencanaan, strategi inisiasi, eksekusi, monitoring, evaluasi dan perbaikan terhadap program penyaluran KUR dari tahun ke tahun untuk memastikan manfaat dari kredit tersebut.

Tambok menuturkan, BNI terus berinovasi dalam menyalurkan KUR mulai dari penyaluran berbasis klaster, penetrasi pasar orange zone di sekitar outlet BNI, value chain financing mitra usaha dari debitur korporasi (baik pada komoditas pertanian, perikanan dan perdagangan), mengembangkan program pemerintah berupa KUR Tani, bersinergi dengan mitra startup, meningkatkan kualitas dan ketepatan pola penyaluran secara one on one serta mengembangkan kemudahan akses pembiayaan KUR melalui digital.

"Inovasi-inovasi tersebut mengantarkan BNI dinobatkan sebagai Penyalur KUR Terbaik 1 pada 2019 lalu dari Kementerian Koordinator Perekonomian dalam negeri," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (5/2).

Baca Juga: Bisnis Bank dan Kredit Berisiko

Secara terpisah, Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil-2 BNI Bambang Setyatmojo mengatakan, ekspansif KUR BNI terlihat cukup agresif. Pada 2018, target awal KUR BNI hanya Rp 13 triliun. Dalam perjalanannya penyaluran KUR BNI telah mencapai target pada September 2018, sehingga BNI mendapatkan tambahan alokasi plafon KUR sebesar Rp 3 triliun. Total realisasi penyaluran KUR BNI pada akhir 2018 mencapai Rp 15,98 triliun kepada 185.223 debitur.

"Dengan konsisten melakukan inovasi, sinergi dan makin menghadirkan pendampingan, maka pada 2019, BNI mendapat plafon KUR sebesar Rp 16 triliun dan target sudah tercapai pada bulan September 2019. Lalu, pada Oktober lalu, kami mendapatkan tambahan plafon KUR sebesar Rp 2 triliun. Hingga akhir 2019, BNI berhasil mencatatkan penyaluran KUR sebesar Rp 17,7 triliun kepada 241.306 debitur," papar Bambang.

Jadi tak mengherankan jika plafon KUR BNI pada 2020 dengan skema bunga 6% mencapai Rp 22 Triliun.

Kiprah BNI dalam pembangunan nasional tidak dapat dipungkiri, salah satunya adalah turut serta dalam pengembangan dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM). BNI terus aktif mendukung Program Pemerintah dalam pengembangan UMKM sejalan dengan arah kebijakan Pemerintahan Presiden Joko Widodo, yaitu melalui dukungan pemberian kredit atau pembiayaan kepada UMKM.

Pemberian kredit atau pembiayaan berupa KUR kepada UMKM merupakan salah satu bentuk untuk mewujudkan kemandirian ekonomi yang dapat menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Banyak pengusaha nasional skala kecil dan menengah berkembang menjadi pengusaha besar berkat andil dari BNI.

Baca Juga: Kontribusi laba anak usaha BNI dan Bank Mandiri tumbuh di tahun lalu

Di sisi lain, BNI memandang aspek permodalan memang menjadi masalah klasik pada pengembangan UMKM. Padahal, secara prospek sebenarnya banyak UMKM memiliki usaha yang layak untuk diberikan akses perbankan (feasible). Namun di sisi lain, UMKM belum memiliki banyak kesempatan untuk mengakses perbankan apabila dibandingkan dengan sektor usaha korporasi.

Peran strategis BNI dalam pelaksanaan pembangunan nasional, salah satunya adalah memberikan manfaat nyata kepada masyarakat yang sebelumnya tidak mendapatkan akses literasi keuangan menjadi bankable dan kesejahteraan lebih merata dengan dukungan permodalan yang murah dan cepat melalui pola klaster serta menghadirkan pendampingan sehingga monitoring usaha debitur KUR mudah dilakukan dan akses pendampingan dan bantuan lebuh dapat dimaksimalkan.

Pola pembiayaan yang diberikan kepada UMKM dikelompokkan atas dasar tiga kondisi kemampuan usaha. Pertama, UMKM yang potensial feasible namun belum bankable, pola pembiayaan diberikan melalui skema kemitraan.

Kedua, UMKM yang telah feasible namun belum bankable, pola pembiayaan diberikan dalam bentuk skema subsidi atau pinjaman dengan subsidi bunga oleh pemerintah lainnya. Ketiga, UMKM yang feasible dan bankable, diberikan fasilitas kredit komersil segmen kecil.

Harapannya adalah, selain BNI mampu memberi akses permodalan KUR yang lebih mudah dan familiar bagi pelaku UMKM, juga dapat memberi kebermanfaatan bagi peningkatan usaha serta kesejahteraan bagi UMKM Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×