Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Kesejahteraan Ekonomi (Bank BKE) berencana melepas 30%-40% saham melalui penawaran umum perdana (IPO). IPO ini dijadwalkan akan dilakukan pada awal tahun 2019.
Sasmaya Tuhuleley Direktur Utama BKE bilang, dengan IPO ini diharapkan akan ada dana segar masuk sebesar Rp 350 miliar - Rp 400 miliar.
"Februari 2019, akan ada rencana IPO, saat ini sedang dalam proses pemilihan underwriter dan profesi penunjang pasar modal lainnya," kata Sasmaya kepada kontan.co.id, Kamis (6/9).
Dengan adanya goncangan di pasar modal seperti sekarang, bagaimana respon Bank BKE terkait rencana IPO?
Sasmaya bilang, sudah persiapkan terkait kemungkinan terburuk. Perusahaan tetap mempertimbangkan faktor kondisi ekonomi dan pasar. Apabila tak memungkinkan, perusahaan bisa saja menunda IPO.
Sebenarnya, selain IPO, Bank BKE sudah mempunyai opsi lain terkait penambahan modal yaitu melalui menjual saham baru. Aksi rights issue ini sudah dilakukan dan diharapkan dana akan masuk dalam waktu dekat.
Sebagai gambaran saja, pemegang saham pengendali Bank BKE adalah induk koperasi pegawai RI dengan kepemilikan saham 25,43%. Selain PSP ada tiga pemegang saham lainnya yaitu Danadipa Artha Indonesia 21%, Reliance Sekuritas Indonesia 20% dan Recapital Advisors 19%.
Sampai Juni 2018, Bank BKE mencatat realisasi kredit Rp 3,2 triliun dengan aset Rp 4 triliun. Laba Bank BKE sampai Juni 2018 sebesar Rp 8,8 triliun turun dari periode sama 2017 Rp 13,4 triliun.
Bank BKE masih merupakan bank BUKU I atau bank kecil dengan modal inti sampai Juni 2018 Rp 248 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News