Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
Posisi keempat ditempati EasyCash dengan Rp 27,47 triliun. Selanjutnya, AdaKami Rp 23,70 triliun menempati peringkat kelima.
Adapun peringkat keenam dan ketujuh penyaluran kredit masing-masing ditempati Rupiah Cepat Rp 18,6 triliun dan KoinWorks Rp 15 triliun.
Sebagai informasi, akumulasi penyaluran pinjaman yang diberikan fintech P2P lending sejak perusahaan berdiri mencapai Rp 601,41 triliun pada April 2023. Posisi itu meningkat 66,05% Year on Year (YoY) dari periode yang sama pada 2022 sebesar Rp 362,19 triliun.
Baca Juga: Fintech TaniFund Lempar Handuk, AFPI Jelaskan Sejumlah Penyebabnya
Secara rinci, OJK mencatat akumulasi itu berasal dari wilayah Jawa yang mendapat pinjaman senilai Rp 489,96 triliun atau tumbuh 63,57% YoY dari 299,53 triliun pada April 2022. Sisanya berasal dari wilayah luar Jawa yang mengalami pertumbuhan penyaluran sebesar 77,87% YoY dari Rp 62,65 triliun menjadi Rp 111,45 triliun.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansyah mengatakan industri fintech lending berkontribusi positif selama 6 tahun terhadap perekonomian Indonesia. Dia pun optimistis ke depannya industri fintech akan terus tumbuh.
"Kredit nasional di bawah zero, kami 25%. Kredit nasional tumbuh 7%, kami 115%. Jadi, sudah berlangsung 6 tahun ini dan akan konsisten di tahun-tahun ke depan,” ujar Kus saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (13/6).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News