kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.534.000   17.000   1,12%
  • USD/IDR 15.920   -50,00   -0,32%
  • IDX 7.465   11,46   0,15%
  • KOMPAS100 1.135   -0,58   -0,05%
  • LQ45 891   0,04   0,00%
  • ISSI 228   1,25   0,55%
  • IDX30 457   0,31   0,07%
  • IDXHIDIV20 549   2,31   0,42%
  • IDX80 130   -0,08   -0,06%
  • IDXV30 133   -0,46   -0,35%
  • IDXQ30 151   0,43   0,29%

Catat NPF 1,33% per November 2024, Berikut Strategi CIMB Niaga Auto Finance (CNAF)


Rabu, 11 Desember 2024 / 18:10 WIB
Catat NPF 1,33% per November 2024, Berikut Strategi CIMB Niaga Auto Finance (CNAF)
ILUSTRASI. Pembiayaan Kendaraan : Pelayanan nasabah di Kantor CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Bintaro, Tangerang Selatan, Selasa (2/7/2024). CNAF menargetkan pembiayaan baru untuk kendaraan ramah lingkungan di tahun 2024 bisa mencapai Rp 400 miliar seiring dengan infrastruktur kendaraan ramah lingkungan yang semakin banyak. KONTAN/Baihaki/2/7/2024


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan, PT CIMB Niaga Auto Finance Tbk (CNAF) menyampaikan, sampai dengan November 2024, posisi non-performing financing (NPF) berada di angka 1,33%. 

Namun jika dibandingkan dua bulan terakhir, kali ini capaian NPF CNAF mengalami kenaikan. Pada Oktober 2024, NPF CNAF tercatat sebesar 1,14% dan di bulan September 2024 di kisaran 1,15%.

"Kondisi tersebut menunjukkan kemampuan CNAF dalam mengelola kesehatan portofolio perusahaan," ujar Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman saat dihubungi Kontan, Selasa (10/12). 

Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance Targetkan Pembiayaan Baru Rp 9,5 Triliun pada 2025

Adapun salah satu strategi yang diterapkan CNAF untuk mengelola angka NPF adalah dengan terus memperkuat Know Your Costumer (KYC) nasabah sehingga dapat memitigasi risiko penurunan NPF.  

Selain itu, manajemen juga menerapkan strategi Risk Based Pricing yang menekankan pada penentuan suku bunga berdasarkan dari tingkat risiko nasabah. Kedua strategi tersebut diterapkan guna menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan.  

Tahun depan, CNAF menargetkan NPF perusahaan berada di bawah 1% pada 2025. Ristiawan cukup optimis dapat mencapai target tersebut. 

"Hal tersebut didorong oleh salah satu strategi yang terus dilakukan CNAF, yakni menjaga NPF dengan terus memperkuat KYC nasabah," imbuhnya.

Baca Juga: CNAF Sebut Kondisi Industri Multifinance pada 2025 Lebih Berat Dibandingkan Tahun Ini

Sementara itu dari sisi penyaluran pembiayaan, per November 2024, CNAF telah mencatatkan total penyaluran pembiayaan baru mencapai Rp 8,79 triliun. Angka ini tumbuh 11% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 7,92 triliun. 

Ristiawan menyebutkan bahwa CNAF telah merealisasikan sebesar 98% dari target pembiayaan tahun ini sebesar Rp 9 triliun. Menurutnya, kinerja ini mencerminkan keberhasilan strategi pembiayaan perusahaan.  

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi pembiayaan bermasalah yang terefleksi dalam rasio non-performing financing (NPF) di industri multifinance masih terjaga di sisa tahun 2024 maupun pada tahun 2025 mendatang. 

OJK menyebutkan NPF multifinance masih terjaga hingga pada September 2024, di mana NPF bruto dan net masing-masing berada di level 2,62% dan 0,81%

Selanjutnya: Target Pertumbuhan Ekonomi 8%, KPPU Usul Kewajiban Kemitraan Pengusaha Besar dan UMKM

Menarik Dibaca: Lazada Beri Tips Maksimalkan Keuntungan Belanja Online Saat Harbolnas 12.12

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×