Reporter: Nadya Zahira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan, PT CIMB Niaga Auto Finance Tbk (CNAF) menyampaikan, sampai dengan November 2024, posisi non-performing financing (NPF) berada di angka 1,33%.
Namun jika dibandingkan dua bulan terakhir, kali ini capaian NPF CNAF mengalami kenaikan. Pada Oktober 2024, NPF CNAF tercatat sebesar 1,14% dan di bulan September 2024 di kisaran 1,15%.
"Kondisi tersebut menunjukkan kemampuan CNAF dalam mengelola kesehatan portofolio perusahaan," ujar Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman saat dihubungi Kontan, Selasa (10/12).
Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance Targetkan Pembiayaan Baru Rp 9,5 Triliun pada 2025
Adapun salah satu strategi yang diterapkan CNAF untuk mengelola angka NPF adalah dengan terus memperkuat Know Your Costumer (KYC) nasabah sehingga dapat memitigasi risiko penurunan NPF.
Selain itu, manajemen juga menerapkan strategi Risk Based Pricing yang menekankan pada penentuan suku bunga berdasarkan dari tingkat risiko nasabah. Kedua strategi tersebut diterapkan guna menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan.
Tahun depan, CNAF menargetkan NPF perusahaan berada di bawah 1% pada 2025. Ristiawan cukup optimis dapat mencapai target tersebut.
"Hal tersebut didorong oleh salah satu strategi yang terus dilakukan CNAF, yakni menjaga NPF dengan terus memperkuat KYC nasabah," imbuhnya.
Baca Juga: CNAF Sebut Kondisi Industri Multifinance pada 2025 Lebih Berat Dibandingkan Tahun Ini
Sementara itu dari sisi penyaluran pembiayaan, per November 2024, CNAF telah mencatatkan total penyaluran pembiayaan baru mencapai Rp 8,79 triliun. Angka ini tumbuh 11% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 7,92 triliun.
Ristiawan menyebutkan bahwa CNAF telah merealisasikan sebesar 98% dari target pembiayaan tahun ini sebesar Rp 9 triliun. Menurutnya, kinerja ini mencerminkan keberhasilan strategi pembiayaan perusahaan.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi pembiayaan bermasalah yang terefleksi dalam rasio non-performing financing (NPF) di industri multifinance masih terjaga di sisa tahun 2024 maupun pada tahun 2025 mendatang.
OJK menyebutkan NPF multifinance masih terjaga hingga pada September 2024, di mana NPF bruto dan net masing-masing berada di level 2,62% dan 0,81%
Selanjutnya: Target Pertumbuhan Ekonomi 8%, KPPU Usul Kewajiban Kemitraan Pengusaha Besar dan UMKM
Menarik Dibaca: Lazada Beri Tips Maksimalkan Keuntungan Belanja Online Saat Harbolnas 12.12
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News