Reporter: Nadya Zahira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menargetkan pembiayaan baru sebesar Rp 9,5 triliun.
Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman menyebutkan, fokus perusahaan tetap pada pembiayaan kendaraan baru, bekas, dan refinancing, serta menyesuaikan strategi dengan kondisi pasar.
“Optimisme itu didorong oleh berbagai indikator ekonomi, di antaranya yaitu perkiraan inflasi yang stabil di bawah 3%, pertumbuhan ekonomi di atas 5%, serta potensi penurunan suku bunga acuan,” imbuhnya.
Baca Juga: CNAF Prediksi Angsuran Nasabah Makin Besar Saat Opsen Pajak Berlaku Tahun Depan
Ristiawan menambahkan, industri otomotif juga diperkirakan tumbuh dengan proyeksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bahwa penjualan mobil akan kembali tembus di atas satu juta unit.
“Apalagi banyak mobil-mobil merek dan tipe baru yang akan masuk di tahun depan. Hal ini juga mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan di tahun depan,” tandasnya.
Ristiawan bilang, hingga November 2024 CNAF telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 8,79 triliun.
“Angka tersebut meningkat 11% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 7,92 triliun,” kata Ristiawan Suherman kepada Kontan, Selasa (10/12).
Ristiawan menyebutkan bahwa CNAF telah merealisasikan sebesar 98% dari target pembiayaan tahun ini yang mencapai Rp 9 triliun. Menurutnya, kinerja ini mencerminkan keberhasilan strategi pembiayaan perusahaan.
Baca Juga: CNAF Sebut Kondisi Industri Multifinance pada 2025 Lebih Berat Dibandingkan Tahun Ini
“Sedangkan untuk laba sebelum pajak (PBT) CNAF hingga November 2024 mencapai sebesar Rp 516 miliar. Angka ini naik 6,4% dibandingkan dengan Rp 485 miliar pada 2023,” ujarnya.
Dia menuturkan bahwa perolehan tersebut telah melampaui target laba 2024, yang sebesar Rp 510 miliar atau mencapai 101%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News