Reporter: Ferry Saputra | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance Tbk (CNAF) akan kembali menerbitkan surat berharga pada tahun ini. Aksi korporasi ini akan dilakukan pada kuartal I 2025.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan CNAF akan menerbitkan PUB I Tahap II sebesar Rp 1,6 Triliun.
"Terbagi dalam 2 seri, yaitu seri A dengan tenor 370 hari sebesar Rp 1,2 triliun dengan imbal hasil 6,7%, kemudian Seri B sebesar Rp 400 miliar dengan imbal hasil sebesar 7%," ungkapnya kepada Kontan, Kamis (20/2).
Ia menilai sukuk masih menjadi salah satu instrumen yang menarik bagi investor pada tahun ini. Menurutnya sejauh ini sukuk yang ditawarkan CNAF mendapatkan animo yang positif dari para investor.
Baca Juga: CNAF Catatkan Penyaluran Pembiayaan Baru Capai Rp 934 Miliar per Januari 2025
Hal tersebut dibuktikan pada saat penawaran awal atau masa book building. Ristiawan menyebut sukuk CNAF ditutup dengan hasil over subscribe sebesar 4,3 kali.
Selain itu, Ristiawan mengatakan dukungan induk usaha, yakni Bank CIMB, terhadap CNAF juga sangat besar dalam bentuk pembiayaan joint financing maupun bilateral loan, dengan total pembiayaan sebesar Rp 11,4 triliun per 31 Desember 2024.
Terkait pendanaan offshore, Ristiawan menerangkan sampai saat ini, CNAF belum memilikinya. Namun, dia bilang CNAF telah mendapatkan pinjaman bilateral dalam bentuk mata uang rupiah dan dolar AS.
Baca Juga: Penjualan Kendaaraan Turun Penyebab Multifinance Tak Bisa Tumbuh Dobel Digit pada2024
Sebagai informasi, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat penerbitan surat utang oleh multifinance sepanjang 2024 mencapai Rp 30,92 triliun. Fixed Income Analyst Pefindo Ahmad Nasrudin menyampaikan nilai itu lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
"Lebih rendah 5,64%, jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 32,77 triliun," ujarnya kepada Kontan, Kamis (20/2).
Ia menerangkan akan ada surat utang yang jatuh tempo dari industri multifinance senilai Rp 30,60 triliun. Nominal tersebut mencakup 18,98% dari total surat utang yang jatuh tempo pada 2025 atau nilainya Rp 161,21 triliun.
Adapun penerbitan surat utang multifinance hingga Januari 2025 masih terbilang sepi. Nilainya baru sebesar Rp 0,80 triliun.
Selanjutnya: WIKA Masuk Top 182 dari 500 Perusahaan Terbaik Asia Pasifik Versi TIME Magazine
Menarik Dibaca: Promo Guardian 20 Februari-5 Maret 2025, Cairan Softlens Tambah Rp 1.000 Dapat 2
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News