Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sempat menargetkan piutang pembiayaan multifinance tumbuh 10% sampai 12% pada 2024. Namun, berdasarkan data per Desember 2024, piutang pembiayaan perusahaan multifinance hanya tumbuh 6,92% secara Year on Year (YoY) menjadi sebesar Rp 503,43 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman lantas membeberkan penyebab piutang pembiayaan multifinance tak bisa tumbuh mencapai dobel digit pada 2024.
"Penyebabnya, antara lain karena menurunnya penjualan kendaraan bermotor," ungkapnya dalam lembar jawaban resmi Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025, Selasa (18/2).
Dengan mencermati kondisi penjualan kendaraan bermotor yang menurun pada 2024, Agusman menyampaikan OJK menargetkan piutang pembiayaan multifinance bisa tumbuh 8%-10% YoY pada 2025.
Baca Juga: OJK Targetkan Pertumbuhan Piutang Multifinance 8%-10% pada 2025, CNAF Siapkan Jurus
Jika dilihat memang sekitar 70% portofolio pembiayaan industri multifinance berasal dari sektor otomotif. Alhasil, menurunnya penjualan kendaraan membuat pembiayaan industri multifinance di sektor kendaraan juga ikut menurun.
Sebelumnya, Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno meproyeksikan pertumbuhan multifinance pada 2025 akan berkisar di angka 7%-8% YoY. Dia bilang hal tersebut juga mempertimbangkan kondisi pasar yang masih belum pulih secepat mungkin. Ditambah adanya berbagai tantangan yang akan menerpa industri pada tahun ini.
Suwandi mengatakan salah satu tantangan yang akan menerpa industri adalah bayang-bayang masih melemahnya penjualan kendaraan. Dia bilang kinerja industri pembiayaan akan tergantung juga dari performa penjualan kendaraan pada 2025. Sebab, mayoritas kinerja industri ditopang dari pembiayaan kendaraan.
Baca Juga: Sektor Otomotif Masih Lesu, Pembiayaan Multiguna Jadi Andalan Perusahaan Multifinance
Sebagai informasi, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengumumkan penjualan mobil di dalam negeri sepanjang 2024 sebesar 865.723 unit. Hasil itu merosot 13,9%, jika dibandingkan pencapaian 2023 yang sebanyak 1.005.802 unit, tetapi melebihi target 850 ribu unit yang pernah ditetapkan asosiasi.
Adapun Gaikindo menargetkan penjualan mobil nasional dapat mencapai 900.000 unit pada 2025. Angka tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan realisasi penjualan mobil nasional pada tahun lalu sebesar 865.723 unit.
Baca Juga: Genjot Pembiayaan Syariah, Multifinance Pilih Diversifikasi Pasar
Selanjutnya: Berpotensi Raup Rp 60 miliar, Arsy Buana Travelindo (HAJJ) Kejar Pendapatan Ramadan
Menarik Dibaca: 4 Tips Makeup untuk Interview Kerja, Simple dan Flawless!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News