kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.564   1,00   0,01%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

CNAF Catatkan Penyaluran Pembiayaan Baru Capai Rp 934 Miliar per Januari 2025


Rabu, 19 Februari 2025 / 14:07 WIB
CNAF Catatkan Penyaluran Pembiayaan Baru Capai Rp 934 Miliar per Januari 2025
ILUSTRASI. KONTAN/Baihaki/13/1/2025. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatkan kinerja positif terkait penyaluran pembiayaan baru per Januari 2025.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatkan kinerja positif terkait penyaluran pembiayaan baru per Januari 2025. Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan pembiayaan baru yang dibukukan perusahaan per Januari 2025 mencapai Rp 934 miliar.

"Nilai itu tumbuh 7%, jika dibandingkan pencapaian periode sama pada 2024 yang sebesar Rp 877 miliar," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (18/2).

Adapun nilai pembiayaan per Januari 2025 itu sudah mencakup 9,78% dari total target yang ditetapkan CNAF pada tahun ini. Ristiawan mengatakan CNAF menargetkan total penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 9,5 triliun pada 2025. 

Baca Juga: Kredit Mobil Bekas Masih Bakal Ngegas

Untuk mencapai target itu, Ristiawan menerangkan CNAF akan berupaya menerapkan berbagai strategi dan inisiatif baru. Salah satu upayanya, seperti diversifikasi produk untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan baru dan juga menjaga kesehatan portofolio perusahaan.

Sementara itu, Ristiawan mengatakan CNAF telah membukukan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 9,96 triliun pada 2024. Nilai itu tumbuh 11,4%, jika dibandingkan pencapaian pada 2023 yang sebesar Rp 8,94 triliun.

Ristiawan menerangkan pertumbuhan CNAF itu dilandaskan atas kemampuan perusahaan dalam mitigasi berbagai potensi di tengah menurunnya daya beli konsumen. Salah satunya, yaitu dengan mengedepankan digitalisasi dalam proses transaksi. Ditambah menerapkan prinsip kehati-hatian dan metode risk based pricing, yaitu penentuan suku bunga berdasarkan tingkat risiko nasabah. 

Baca Juga: OJK Targetkan Pertumbuhan Piutang Multifinance 8%-10% pada 2025, CNAF Siapkan Jurus

Selanjutnya: Hujan Petir Turun di Daerah Ini, Cek Prakiraan Cuaca Besok (20/2) di Jawa Timur

Menarik Dibaca: Hujan Petir Turun di Daerah Ini, Cek Prakiraan Cuaca Besok (20/2) di Jawa Timur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×