Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatkan kinerja positif terkait penyaluran pembiayaan per November 2024.
Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman mengatakan CNAF telah menyalurkan total pembiayaan senilai Rp 8,79 triliun per November 2024.
"Nilai itu tumbuh 11%, jika dibandingkan periode sama pada 2023 yang sebesar Rp 7,92 triliun," ucapnya kepada Kontan, Jumat (6/12).
Ristiawan bilang pertumbuhan itu disebabkan keberhasilan perusahaan dalam menjaga kesehatan portofolio, termasuk memastikan kualitas debitur di CNAF.
Baca Juga: CIMB Niaga Finance Memproyeksikan Bisnis Multifinance Masih Penuh Tantangan di 2025
Sementara itu, Ristiawan menargetkan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 9,5 triliun pada 2025. Target tersebut meningkat sebesar 5,55%, dibandingkan target pada 2024 yang sebesar Rp 9 triliun.
Dia optimistis target pada tahun depan bisa tercapai. Hal itu berdasarkan adanya keyakinan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), yakni industri otomotif akan rebound dan tembus di atas 1 juta unit.
"Selain itu, ditopang juga dengan banyaknya unit-unit kendaraan baru yang tengah meramaikan market Indonesia dengan harga kompetitif dan kualitas yang baik," ungkapnya.
Meskipun demikian, Ristiawan Suherman tak memungkiri kondisi tahun depan terbilang menantang bagi industri. Salah satunya karena kondisi geopolitik (perang) yang masih bergejolak.
"Dengan demikian, akan berdampak pada daya beli masyarakat yang diprediksi belum bisa pulih secara sempurna," ujarnya.
Baca Juga: Bank Besar Ramai-Ramai Perkuat Bisnis Anak Usaha, Simak Strateginya!
Selain itu, Ristiawan menyebut sejumlah pungutan yang akan berlaku pada 2025 juga menjadi tantangan bagi multifinance dan industri lainnya. Hal itu akan menjadi efek domino yang berdampak ke keputusan masyarakat dalam mengajukan pembiayaan.
Oleh karena itu, Ristiawan berharap pemerintahan baru dapat memberikan berbagai stimulus yang positif kepada masyarakat, sehingga dapat memulihkan kondisi ekonomi Indonesia.
Diharapkan juga suku bunga setidaknya dapat turun kembali pada tahun depan agar geliat daya beli masyarakat dapat tumbuh kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News