Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) membuka peluang untuk menerapkan langkah restrukturisasi bagi nasabah yang terdampak bencana di Sumatra.
Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman mengatakan hal itu juga sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perlakuan Khusus untuk Lembaga Jasa Keuangan pada Daerah dan Sektor Tertentu di Indonesia yang Terkena Dampak Bencana (POJK Bencana).
Ristiawan menerangkan langkah itu juga sebagai kewajiban perusahaan untuk bisa membantu nasabah yang terkena bencana.
Baca Juga: AAUI: Asuransi Siap Hadapi Lonjakan Klaim Banjir 2025
"Jadi, kami pasti akan melakukan (restrukturisasi)," ucapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (5/12/2025).
Ristiawan mengatakan CNAF sedang menyisir atau mendata nasabah yang memang terdampak bencana. Dia mengungkapkan nasabah CNAF di Sumatra sekitar 10% dari total nasabah di seluruh wilayah. Apabila nasabah tersebut memang terdampak, tentu sepenuhnya CNAF akan melakukan restrukturisasi.
"Kami comply dengan POJK yang ada. Namun, tanpa POJK yang ada, kami memiliki tugas membantu nasabah yang kesulitan membayar cicilan," ungkapnya.
Mengenai skema untuk pengajuan restrukturisasi kredit, Ristiawan bilang nasabah bisa datang ke cabang-cabang CNAF di wilayah tersebut. Nantinya, pihak CNAF akan melakukan verifikasi data nasabah.
"Kalau terdampak, kebutuhan mereka pasti akan dilayani. Mau direstrukturisasi berapa lama atau meminta stop dahulu pembayarannya? Nanti, kami lihat dahulu dari kondisinya," tuturnya.
Selain datang ke kantor cabang, Ristiawan mengatakan nasabah juga bisa menghubungi CNAF lewat WhatsApp atau nomor resmi perusahaan. Dia bilang pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi kepada nasabah di wilayah Sumatra melalui WhatsApp untuk datang ke kantor cabang dalam hal pengajuan restrukturisasi.
Baca Juga: LPS: Bencana Sumatra Berpotensi Turunkan Kualitas Aset BPR
Ristiawan menyebut CNAF juga proaktif untuk mendatangi nasabah di area yang memang terjangkau aksesnya untuk melihat kondisi nasabah.
"Kami juga melalui tim collection sekarang mencoba menyisir nasabah-nasabah. Melalui kunjungan itu, nanti akan terlihat terdampak atau tidak si nasabah tersebut," ujar Ristiawan.
Ristiawan menambahkan sebenarnya pemberian restrukturisasi juga sempat terjadi saat pandemi Covid-19. Skema yang sama juga akan dilakukan CNAF seiring adanya bencana banjir di Sumatra.
Berdasarkan kinerja perusahaan, CNAF telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 7,27 triliun per September 2025. Nilainya tumbuh 3%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,08 triliun. Adapun tingkat Non Performing Financing (NPF) masih berada di batas aman di bawah 5%.
Selanjutnya: AAUI: Asuransi Siap Hadapi Lonjakan Klaim Banjir 2025
Menarik Dibaca: BEI Buka Suspensi 4 Saham yang Dikunci Gara-gara Harganya Terbang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













