Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) terus mendorong pertumbuhan pembiayaan dana tunai atau refinancing, sebagai strategi di tengah tren menurunnya permintaan kredit kendaraan.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menyebut, kebutuhan masyarakat terhadap dana cepat masih tinggi, meski persaingan dengan pemain lain seperti fintech, pegadaian, hingga kredit tanpa agunan (KTA) perbankan semakin ketat.
Baca Juga: CNAF Proyeksikan Tantangan di Semester I Masih Berlanjut hingga Akhir Tahun
“Proses transaksinya cepat, persyaratan dokumen sederhana, serta kemudahan pengajuan lewat kanal digital menjadi keunggulan produk refinancing CNAF,” ujar Ristiawan kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Refinancing CNAF tetap mensyaratkan agunan berupa BPKB kendaraan. Namun, Ristiawan menilai hal ini justru menjadi nilai tambah karena membantu mitigasi risiko dan mempercepat proses pencairan dana.
Berbeda dari model margin tetap, CNAF menerapkan pendekatan risk based pricing dalam menentukan margin pembiayaan, sehingga bunga disesuaikan dengan profil risiko masing-masing calon nasabah.
Pada semester I-2025, CNAF mencatat penyaluran pembiayaan dana tunai sebesar Rp 553 miliar, sedikit turun dari Rp 558 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Nilai Potensi Pembiayaan Mobil Listrik Masih Besar
Segmen ini menyumbang sekitar 11% terhadap total portofolio pembiayaan perusahaan.
Ristiawan mengakui pasar yang belum sepenuhnya pulih menjadi tantangan.
“Kami berharap pada semester II ini kepercayaan pasar membaik, sehingga pembiayaan dana tunai bisa lebih optimal,” pungkasnya.
Selanjutnya: Kinerja Produsen CPO Mulai Membaik, Tapi Tantangan Produksi Masih Berat
Menarik Dibaca: 7 Manfaat Makan Tomat untuk Kesehatan Tubuh yang Luar Biasa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News