Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penempatan dana 10 bank besar di surat berharga sampai Agustus 2017 sebesar Rp 590,1 triliun. Angka tersebut naik 3,73% secara tahunan atau year on year (yoy). Hal ini berdasarkan rekapitulasi laporan keuangan bulanan masing-masing bank.
Namun, tingkat pertumbuhan penempatan dana di surat berharga per Agustus tahun ini melambat dibandingkan Agustus tahun lalu, yang tumbuh 32,5% yoy menjadi Rp 568,9 triliun.
Sebanyak 10 bank yang masuk dalam perhitungan KONTAN ini adalah Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI, Bank CIMB Niaga, Bank Permata, Bank Panin, BTN, Bank Danamon dan Maybank Indonesia.
Dari 10 bank besar itu, BRI merupakan yang paling banyak menempatkan dana di surat berharga yaitu Rp 140,7 triliun. Sedangkan Bank Permata mencatat kenaikan penempatan dana di surat berharga terbesar yaitu 43,6% yoy.
Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS Dody Arifianto mengatakan, mayoritas penempatan dana bank di surat berharga pada instrumen surat berharga negara (SBN).
Ke depan, menurut Dody, seiring rencana Bank Indonesia (BI) mengeluarkan rasio perhitungan likuditas perbankan yang baru, yaitu financing to funding ratio (FFR) diproyeksi penempatan dana bank di surat berharga akan semakin besar.
"Seiring rencana dikeluarkannya aturan tersebut, bank akan terdorong menanam dana di obligasi," kata Dody, Rabu (4/10). Seiring dengan banyaknya penempatan dana dis urat berharga maka pasar surat utang diramal akan semakin aktif.
Dengan rencana pelonggaran likuiditas ini juga diharapkan bisa memperdalam pasar keuangan terutama terkait surat utang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News