kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Dana kelolaan BNI Emerald berkontribusi 40% ke DPK


Selasa, 05 Februari 2013 / 18:59 WIB
Dana kelolaan BNI Emerald berkontribusi 40% ke DPK
ILUSTRASI. Suasana vaksin Covid1-19 di Bogor, Jawa Barat. KONTAN/BAihaki


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |

JAKARTA. Duit nasabah kaya di PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) ternyata berkontribusi cukup besar bagi likuiditas bank khususnya Dana Pihak Ketiga (DPK).

Executive Vice President Customer Management & Marketing Management Purnomo B. Soetadi menghitung, bahwa kontribusi dana kelolaan nasabah Emerald BNI berkontribusi 40% terhadap keseluruhan DPK.

Total dana kelola dari nasabah Emerald mencapai Rp 23 triliun pada tahun 2012. Ini bertumbuh 21% dibanding tahun sebelumnya, yakni Rp 18 triliun. Kemudian tahun ini, BNI menargetkan dana kelola naik 21%-25% menjadi sekitar Rp 28 triliun.

Purnomo mengatakan, hingga akhir 2012 terdapat 13 ribu nasabah Emerald. Sebagian besar berada di Jakarta, karena memang alaminya nasabah-nasabah kaya ini terkonsentrasi di kota-kota besar. "Tapi ada juga di Tahuna, daerah terluar dekat Filipina. Kemudian di Temanggung banyak," sebutnya.

Saldo minimum yang harus dimiliki untuk menjadi nasabah Emerald yaitu Rp 1 miliar. Ini lebih tinggi dibandingkan produk prioritas bank-bank lain yaitu Rp 500 juta. Purnomo menyebut, rata-rata saldo nasabah Emerald per 2012 yaitu Rp 2,1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×