kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Dana kelolaan wealth management Bank Mandiri capai Rp 76 triliun hingga Oktober


Selasa, 01 Desember 2020 / 15:16 WIB
Dana kelolaan wealth management Bank Mandiri capai Rp 76 triliun hingga Oktober
ILUSTRASI. Priority Banking Officer melayani nasabah prioritas di Cabang Mandiri Prioritas Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (7/10). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/07/10/2020.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk melihat tren penurunan suku bunga bakal mendorong pertumbuhan dan kelolaan produk-produk wealth management perseroan berbasis saham ke depan. Sementara per Oktober, pertumbuhan dana kelolaan bisnis pengelolaan dana-dana nasabah tajir di bank ini masih didominasi oleh aset berbasis obligasi yakni surat berharga negara. 

Rudi As Aturridha, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan, tren penurunan suku bunga ini akan mendorong pergerakan positif pasar saham. Itu akan membawa potensi yang cukup baik  bagi instrumen saham pada bisnis wealth management perseroan. 

"Hal ini membawa potensi keuntungan untuk nasabah prioritas maupun private Bank Mandiri dengan membaiknya pasar saham sejak penurunan terburuknya di bulan Maret lalu," katanya pada Kontan.co.id, Senin (30/11). 

Baca Juga: Restrukturisasi pembiayaan multifinance capai Rp 181,3 triliun

Sejak pasar saham bergerak naik, dana kelolaan atau assets under management (AUM) reksadana saham bank mandiri mengalami peningkatan. Per 26 November, capaiannya meningkat 18,42% dibanding bulan November 2019.

Per Oktober, AUM investasi wealth management di Bank Mandiri mencapai Rp 76 triliun atau tumbuh 18,81% secara YoY, masih didominasi oleh kelas aset surat berharga. 

Namun dari sisi fee based income, reksadana memberi kontribusi lebih besar. Pertumbuhan pendapatan komisi dari reksadana mencapai 8,76% secara YoY per Oktober.

Rudi bilang, pandemi tentunya memberi dampak negatif saat awal terjadi karena banyaknya ketidakpastian dan banyaknya pelaku usaha yang menerapkan survival mode. Namun pada Juni, muncul secercah harapan setelah pemerintah meluncurkan stimulus fiskal untuk menyelamatkan perekonomian

Selanjutnya: John Riady bakal jadikan Bank NOBU sebagai bank digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×