Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penempatan dana masyarakat pada deposito di sejumlah perbankan mengalami penurunan di tengah pandemi Covid-19. Namun, penempatan dana pada tabungan justru meningkat cukup tinggi. Salah satunya dialami oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).
Per Mei 2020, komposisi deposito BTN terhadap total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai 53%. Itu menurun 2% dibandingkan dengan posisi pada Desember 2019 yang porsinya masih 55%.
Baca Juga: Jelang rights issue Bukopin (BBKP), Kookmin Bank bertemu OJK dan BRI
Jasmin, Direktur Distribusi dan Retail Funding BTN mengatakan, penurunan tersebut disebabkan dua faktor yakni eksternal dan faktor internal. Dari sisi eksternal, BTN melihat penurunan itu terjadi karena turunnya suku bunga sehingga deposan pindah ke instrumen lain seperti obligasi.
Lalu, juga disebabkan adanya pandemi Covid-19 yang mendorong meningkatnya kebutuhan dana cash yang lebih likuid sebagai cadangan atau untuk kebutuhan usaha. "Namun, menurut kami penyebab yang paling dominan adalah adanya Covid-19 itu," kata Jasmin kepada Kontan.co.id, Kamis (2/7).
Sementara dari faktor eksternal, penurunan deposito itu sejalan dengan strategi BTN yang memang fokus untuk mendorong dana murah alias current account and saving account (CASA) tahun ini. Alhasil, komposisi CASA pun meningkat.
Rata-rata bunga deposito BTN sudah sekitar 5,50%. Jasmin bilang, itu telah turun 0.25% dari periode Desember 2019 seiring dengan penurunan suku bunga penjaminan. "Memang untuk jumlah nominal tertentu ada special rate," tambahnya.
Baca Juga: Usai rights issue, Bank Bukopin akan bidik ekspansi kredit UMKM dan konsumer
Ke depan, BTN masih akan terus fokus mendorong komposisi CASA. Upaya yang sudah dilakukan untuk mencapai itu adalah dengan meluncurkan program solusi. Itu adalah program bundling produk tabungan dengan kredit berbasis payroll yang menyasar masyarakat atau karyawan-karyawati berpenghasilan tetap untuk pembayaran gaji dan menabung di Bank BTN.
Menurut Jasmin, strategi itu cukup efektif membantu peningkatan CASA hingga mencapai sekitar Rp 400 miliar -Rp 600 miliar per bulan.
Selanjutnya menggalakkan program menabung bertajuk "Program Menabung Dapat Hadiah (Mudah). Nasabah akan mendapatkan e-voucher belanja yang dapat ditukarkan dengan kebutuhan bahan pokok atau sesuai keinginan nasabah di merchant yang bekerjasama dengan kami.
Selain itu, kami juga mendapat kepercayaan dari Pemerintah dalam menyalurkan bantuan program, diantaranya: Bantuan Sosial kepada warga terdampak COVID-19, Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Beasiswa Bidikmisi dan bantuan program lainnya.
Baca Juga: Begini beragam ikhtiar Bank Bukopin mencari likuiditas
BTN juga baru saja me-relaunching Mobile Banking dengan tampilan yang baru dan fitur yang lebih lengkap. "Diharapkan dengan program bundling dan teknologi yang lebih baik, maka produk tabungan akan semakin meningkat sehingga nasabah dapat terus meningkatkan transaksi keuangan menggunakan Tabungan Bank BTN," lanjut Jasmin.
Jasmin bilang, BTN juga terus melakukan inovasi dalam rangka memberikan kemudahan layanan kepada nasabah. Layanan pengajuan KPR saat ini telah dapat dilakukan nasabah secara online sedangkan untuk layanan open account online tabungan kami akan meluncur dalam waktu dekat.
Dengan layanan open account online, masyarakat dapat melakukan pembukaan rekening BTN dan menikmati layanan perbankan melalui smartphone mereka sehingga transaksi lebih cepat dan lebih mudah.
Baca Juga: Kejagung belum menemukan keterkaitan Dato Sri Tahir dalam kasus Jiwasraya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News