Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) mencatatkan perolehan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 308,33 triliun di kuartal III 2014. Dari jumlah tersebut, porsi dana murah alias giro dan tabungan atau curent account saving account (CASA) mencapai 62% dari total DPK.
Direktur Utama BNI Gatot Murdiantoro Suwondo mengatakan, DPK yang dihimpun BNI pada kuartal III tersebut tumbuh 11,9% dibanding periode yang sama tahun lalu. "Kami berupaya menjaga kualitas DPK kami dengan fokus menghimpun CASA," kata Gatot dalam konferensi pers kinerja kuartal III 2014 BNI, di Jakarta, Kamis (30/10).
Gatot mengatakan, mendominasinya dana murah dalam DPK BNI merupakan bentuk tingginya animo masyarakat untuk tetap menabung di BNI. “Ini tak lepas dari peningkatan layanan BNI, terutama dalam penambahan jumlah Anjungan Tunai Mandiri (ATM),” ujarnya. Sampai akhir kuartal III 2014, ATM BNI telah mencapai 11.849 unit.
Agar dominasi CASA dalam DPK bisa terus dipertahankan, BNI melakukan penguatan Layanan Transaksional Banking. Baik di sektor business banking maupun consumer dan ritel banking.
"Untuk business banking, kami akan optimalkan layanan cash management dan trade finance. Untuk Consumer Ritel, kami akan jadi bank Indonesia pertama yang buka layanan ATM di luar negeri. Yakni 4 ATM di Hongkong dan 2 ATM lagi akan segera diresmikan di Singapura," pungkas Gatot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News