kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.444   90,00   0,55%
  • IDX 6.969   -139,15   -1,96%
  • KOMPAS100 1.011   -24,78   -2,39%
  • LQ45 775   -17,94   -2,26%
  • ISSI 227   -4,16   -1,80%
  • IDX30 402   -10,37   -2,52%
  • IDXHIDIV20 472   -11,39   -2,36%
  • IDX80 114   -2,57   -2,21%
  • IDXV30 116   -2,17   -1,83%
  • IDXQ30 130   -2,94   -2,22%

Dana Pensiun BCA Bidik Imbal Hasil Investasi hingga 7,2% pada 2025


Kamis, 19 Juni 2025 / 15:40 WIB
Dana Pensiun BCA Bidik Imbal Hasil Investasi hingga 7,2% pada 2025
ILUSTRASI. Dana Pensiun BCA atau Dapen BCA (DPBCA) membidik target imbal hasil investasi di kisaran 6,8% hingga 7,2% sepanjang tahun ini.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dana Pensiun BCA atau Dapen BCA (DPBCA) membidik target imbal hasil investasi di kisaran 6,8% hingga 7,2% sepanjang tahun ini.

“Untuk mencapai target tersebut, strategi utama kami adalah menjaga alokasi pada instrumen berisiko rendah hingga moderat, sambil tetap mencari peluang di aset-aset yang memberikan imbal hasil kompetitif,” kata Direktur Utama Dapen BCA, Budi Sutrisno kepada Kontan, Kamis (19/6).

Ia menjelaskan bahwa Dapen BCA akan mempertahankan prinsip kehati-hatian melalui strategi alokasi aset yang disiplin dan terukur. Portofolio tetap difokuskan pada stabilitas, diversifikasi, dan efisiensi biaya, dengan penekanan pada peningkatan kualitas riset internal sebagai dasar pengambilan keputusan investasi.

Baca Juga: Hasil Investasi Dapen BCA Tumbuh 7,1% per Mei 2025

Portofolio Dapen BCA per Mei 2025 masih didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN), yang mencakup 38,08% dari total aset. Budi menyebut porsi tersebut sesuai dengan regulasi minimum penempatan di instrumen pemerintah dan mencerminkan strategi konservatif yang diusung perusahaan.

Meskipun strategi utama bersifat defensif, Dapen BCA tetap membuka ruang untuk melakukan rebalancing portofolio secara taktis apabila terjadi dinamika pasar yang signifikan, termasuk perubahan kebijakan suku bunga global atau eskalasi ketegangan geopolitik.

Lebih lanjut, Budi menekankan bahwa pengelolaan investasi dana pensiun menghadapi berbagai tantangan, baik dari eksternal maupun internal.

“Tantangan utama saat ini adalah tingginya volatilitas pasar global, yang dipicu oleh ketidakpastian arah kebijakan moneter Amerika Serikat dan potensi eskalasi geopolitik,” ujarnya.

Selain itu, dinamika suku bunga domestik dan fluktuasi arus dana asing turut memengaruhi stabilitas pasar obligasi dan saham di dalam negeri, yang menjadi bagian penting dari portofolio investasi dana pensiun.

Budi juga menyoroti tantangan khas yang dihadapi industri dana pensiun, yakni menjaga keseimbangan antara likuiditas, stabilitas, dan imbal hasil, sambil tetap mematuhi batasan regulasi yang berlaku.

Baca Juga: Dapen BCA Optimis Dana Pensiun Tetap Tumbuh pada 2025

Selanjutnya: Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran, Rudal Iran Hantam Rumah Sakit di Israel

Menarik Dibaca: Inovasi Anak Muda Ubah Tantangan Iklim Jadi Peluang di Lahan Pertanian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×